Loading...

Antisipasi Tsunami Ala MCCI, Punya Alat Pendeteksi Sendiri dan Titik Evakuasi di Atas Gunung

 

CILEGON – PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi potensi bencana alam dan gagal teknologi, terutama tsunami dan letusan Gunung Krakatau, mengingat letak geografis pabriknya yang berada di pinggir laut Selat Sunda.

Sebagai perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan minyak bumi atau petrochemical, MCCI memiliki risiko tinggi, baik dari aspek internal kegagalan teknologi maupun eksternal berupa bencana alam.

Sadar akan potensi risiko tersebut yang akhirnya mendorong perusahaan ini untuk menerapkan berbagai langkah preventif yang inovatif dan terintegrasi.

Melalui divisi keselamatan, MCCI mengembangkan sistem deteksi dini dan penanggulangan bencana yang terkoordinasi dengan baik.

“Case yang memungkinkan karena kita ada di selat Sunda posisinya ada potensi megatrus,” ujar PR & CSR PT MCCI, Dhimas Andriyan, Jumat (25/4/2024).

Sebagai bentuk antisipasi, MCCI memasang alat pendeteksi tsunami milik sendiri berupa buoy yang berfungsi secara independen, selain tetap merujuk pada data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kalau di kita preventif nya itu kami punya sistem yang, kami punya Bouy, sejenis alat pendeteksi tsunami untuk pribadi untuk MCCI, di Cilegon ini yang punya kami saja selain dari BMKG juga,” jelasnya.

Sistem ini dirancang untuk bekerja secara otomatis dan cepat. Saat buoy mendeteksi sinyal gempa atau tsunami, sistem segera mengirimkan peringatan langsung ke nomor-nomor darurat yang telah terdaftar.

“Nanti si alat itu saat mendeteksi sinyal tsunami atau gempa nanti dia langsung kirim ke masing-masing WhatsApp atau kontak-kontak untuk emergency respon kami,” lanjutnya.

Lebih lanjut, MCCI telah menyiapkan protokol tanggap darurat yang terhubung langsung dengan pemerintah kelurahan setempat, yang juga akan mendapatkan notifikasi berdasarkan verifikasi dari BMKG.

“Kami punya emergency respon, nanti dari sini menyampaikan ke kelurahan dan nanti kelurahan akan tahu tuh konfirmasi, semua keputusan bersama digabungkan data punya BMKG, kami punya tetap diverifikasi oleh BMKG,” tambah Dhimas.

Sebagai bagian dari sistem mitigasi, sirine peringatan juga dipasang dan dapat menyala secara otomatis untuk mengarahkan evakuasi karyawan dan warga sekitar menuju titik aman yang telah ditentukan.

“Otomatic akan menyalakan sirine, untuk segera evakuasi, untuk titiknya kita sudah punya yang sudah kita sepakati jadi tinggal kita lari ke sana,” ujarnya.

Selain antisipasi terhadap bencana alam, MCCI juga fokus pada upaya pencegahan kegagalan teknologi yang menjadi ancaman besar di industri pengolahan kimia.

“Ketiga kami punya sistem preventif terkait gagal teknologi, secara umum kami punya standar keselamatan yang cukup tinggi, kami sangat concern sekali terhadap yang namanya safety,” katanya.

Penerapan standar keselamatan dilakukan menyeluruh dalam operasional harian perusahaan, mengacu pada peraturan keselamatan kerja dan sertifikasi internasional.

“Termasuk dalam hal operasional kami sehari-hari, kami mewajibkan untuk mematuhi segala aturan safety ataupun ketentuan yang berlaku sesuai ketentuan di sertifikasi ISO dan sebagainya,” tutup Dhimas. (*/ARAS)

DPRD Cilegon Buruh
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien