Bambang Widyatmoko Terpilih Jadi Ketua Baru BAZNAS Cilegon, Gantikan Pimpinan Lama yang Mundur
CILEGON – Adanya kekosongan kursi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cilegon pasca ditinggalkan ketua sebelumnya yang melakukan pengunduran diri, rapat pemilihan digelar pada Rabu 12 Juni 2025 untuk menentukan kepengurusan baru.
Dalam kondisi tersebut, BAZNAS Cilegon segera mengambil langkah cepat untuk mengisi kekosongan posisi pimpinan.
Mekanisme pemilihan pun dilaksanakan dengan mengedepankan asas demokrasi dan kebersamaan antar pengurus.
Wakil Ketua II Bidang Distribusi BAZNAS Kota Cilegon, Habibi, menegaskan bahwa pemilihan ketua dilakukan dengan mempertimbangkan aturan dan fleksibilitas organisasi, termasuk kemungkinan pengangkatan langsung dari formatur yang masih aktif.
“Mekanisme pemilihan di BAZNAS itu bisa melalui pengangkatan formatur lama, atau juga lewat voting. Tapi bisa saja kalau mau dimasukkan yang baru, lima orang mestinya. Dari kabupaten/kota banyak yang empat, bahkan ada yang tiga,” ungkap Habibi, Kamis (12/6/2025)
Ia menambahkan, hingga saat ini formatur yang berlaku masih dari susunan kepengurusan sebelumnya.
Namun, pihaknya tetap membuka kemungkinan untuk mengusulkan perubahan kepada Wali Kota.
“Kita masih formatur lama, baru akan mengajukan ke Pak Wali. Kalau kata Pak Wali tambah satu misalnya, ya itu terserah Pak Wali,” lanjutnya.
Dalam rapat yang berlangsung dinamis namun kondusif tersebut, Wakil Ketua III Bidang Perencanaan Keuangan BAZNAS Kota Cilegon, Bambang Widyatmoko, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua BAZNAS yang baru menggantikan ketua sebelumnya.
Bambang menyampaikan bahwa dirinya siap membawa BAZNAS Kota Cilegon menuju arah yang lebih profesional, transparan, dan berbasis data yang akurat dalam setiap kebijakan penyaluran dana umat.
“Genderang kita sudah kami laporkan, BAZNAS Cilegon sedang bertransformasi, sekarang BAZNAS paradigma baru,” ujar Bambang saat memberikan keterangan pers usai terpilih.
Ia menegaskan bahwa manajemen keuangan akan menjadi fokus utama dalam masa kepemimpinannya.
Bambang berkomitmen menjalankan fungsi pengelolaan dana dengan ketat dan penuh tanggung jawab.
“Akan melakukan banyak perubahan-perubahan, terutama di manajemen keuangan karena kami yang mengelola maka kami strict,” tegasnya.
Menurutnya, setiap dana yang dititipkan kepada BAZNAS harus disalurkan sesuai peruntukannya. Tidak akan ada kompromi terhadap penggunaan dana yang tidak tepat sasaran.
“Kalau tidak ada peruntukan yang tidak pas, ya tidak kita keluarkan,” lanjutnya dengan tegas.
Untuk mendukung perencanaan yang tepat sasaran, Bambang juga akan mendorong penguatan basis data mustahik di tingkat kelurahan dan kecamatan melalui koordinasi langsung dengan para camat.
“Dengan camat-camat ini kita akan melakukan pendataan, pengangguran di kampung-kampung seperti apa sih, disabilitas sampai orang yang tidak punya jamban misalnya, itu terdata semua biar kita melangkah ke depan lebih,” paparnya.
Langkah ini diambil agar program-program penyaluran zakat dapat disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakat serta mendukung capaian pembangunan kesejahteraan umat secara konkret.
Ia berharap, melalui sistem pendataan yang lebih baik, BAZNAS tidak hanya menjadi penyalur dana, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam mengatasi persoalan sosial ekonomi di tingkat akar rumput.
“Biar tertata dan terstruktur dengan baik, sehingga perencanaan kita tidak meleset,” pungkasnya. (*/ARAS)
