Banyak Pungli, Pedagang di Alun-alun Cilegon Menjerit
CILEGON – Pedagang di Alun-alun Kota Cilegon saat ini merasakan keresahan karena banyaknya pungutan liar. Pedagang mengaku setiap malam ditarif 10 – 20 ribu. Saat awal masuk pengambilan formulir kita masing-masing di pungut 100 – 200 ribu. Bahkan pernah perbulan dibudget untuk sewa lahan.
“Mereka (pedagang) mempertanyakan apakah uang yang disetorkan masuk ke Pemerintah Daerah atau ke oknum yang dizebut sebagai peguyuban yang ada di lokasi alun-alun Cilegon, jelas ini termasuk pungutan liar,” ungkap salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya, Minggu, (26/8/2018).
Selain itu, Ia menuturkan bahwa oknum yang meminta uang tersebut mengatasnamakan dari salah satu institusi kepolisian.
“Ngakunya sih kang dari Polres dengan berpangkat Iptu, yang sering meminta-minta sejumlah uang di sini. Sampai kemarin juga ada yang dipukuli di sini dengan oknum tersebut gara-gara gak memberikan sejumlah uang yang dimintanya,” terangnya.
Sementara itu, ditemui terpisah Ketua Umum DPD GMKN Kota Cilegon Wahyudi mengatakan dengan adanya pungutan yang ada, itu sudah jelas menyalahi aturan.
“Berdasarkan informasi yang saya terima bahwa lahan KS yang digunakan juga tidak ada izin dari KS. Lahan tersebut komitmen antara Perkim, Dispora, masyarakat Ramanuju untuk fasilitas olahraga sebagai pengganti lapangan sepak bola yang tergusur proyek pembanguman Alun-alun,” ujar Wahyudi.
Menurutnya, titik berat pada perizinan dan peruntukan lahan KS yang dipakai pedagang itu komitmen antara Pemkot dan Dinas terkait.
“Titik berat komitmen Pemkot dan Dinas terkait tentang tata kelola Alun-alun Kota Cilegon yang resik indah tertib tidak kumuh karna keberadaan PKL yang ada di Alun-alun,” terang Wahyudi.
Ia menyayangkan dengan adanya pungutan yang ada, pedagang pun menjerit oleh ulah oknum yang tidak pantas dicontoh.
“Sangat disayangkan sekali dengan adanya Pungli yang berada di Alun-alun Kota Cilegon tersebut. Apa mereka (oknum pungli) tidak pernah berfikir bahwa mereka (PKL) pun mempunyai anak istri di rumah yang perlu dibiayai,” tegas Wahyudi.
“Besar Harapan saya dapat ditindak lanjuti ‘Oknum Pungli’ yang mencekik PKL di Alun-alun Kota Cilegon,” pungkas Wahyudi. (*/Asep-Tolet)
[socialpoll id=”2513964″]