Bappeda Cilegon Dorong Lahirnya Inovasi Program untuk Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat

Sankyu

CILEGON – Sedikitnya ada 72 bakal inovasi program telah dikantongi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon dari 49 organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemkot Cilegon. 72 inovasi program tersebut, didominasi oleh inovasi di bidang pelayanan untuk masyarakat, baik di bidang kesehatan maupun pelayanan kependudukan.

“Sudah ada 72 ide inovasi, dari 72 inovasi itu kita lakukan rencana aksi. Dengan rencana aksi itulah, para inovator dari berbagai OPD yang ada di Kota Cilegon akan didampingi oleh tim dari LAN (Lembaga Administrasi Negara) RI, karena sudah ada nota kesepahaman antara kita dengan LAN dalam hal pendampingan,” kata Kepala Bappeda Kota Cilegon, Beatrie Noviana, Senin (9/3/2020).

Beatrie mengungkapkan, selain pendampingan, akan dilakukan juga pembinaan dan pelatihan yang difasilitasi oleh LAN. Yakni dari mulai penyusunan rencana aksi tersebut, hingga masuk ke dalam tahapan selanjutnya yakni realisasi dan bukti.

Beatrie mengungkapkan, inovasi program merupakan sebuah keharusan untuk dilaksanakan oleh pemerintah daerah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

“Inovasi cukup penting, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika pemerintahan berjalan begitu-begitu saja, stagnan tidak ada inovasi maka tidak akan ada peningkatan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Cilegon, Ui Lutfi mengungkapkan, adanya inovasi tersebut juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana setiap daerah dituntut untuk melakukan pengembangan, pembaharuan terhadap program.

“Inovasi ini menjadi tuntutan setiap daerah. Hal itu dalam rangka daya saing daerah serta peningkatan pelayanan publik yang lebih baik, efektif dan efisien,” ungkapnya. 

Ui menyampaikan, selain daya saing dan pelayanan, adanya inovasi juga untuk meningkatkan kinerja pemerintah, sehingga target bisa tercapai.

“Ini juga soal kinerja supaya bisa lebih meningkat,” katanya.

Sedangkan, Fungsional Peneliti Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi LAN RI, Antun Nasri Sidiq mengatakan, inovasi merupakan perubahan cara pembangunan yang selama ini standar, oleh karena itu, butuh cara baru agar target pembangunan Kota Cilegon bisa lebih cepat tercapai, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Ada dua hal manfaat yang bisa didapat dengan adanya inovasi pertama untuk OPD itu sendiri seperti efisiensi anggaran, pencapaian target, tata kelola pemerintahan, sementara eksternal untuk masyarakat peningkatan dan percepatan pelayanan, kemudahan komplain handling, tergantung fungsi dari OPD masing-masing,” tuturnya. (*/Adv)

Honda