CILEGON – Sungguh bejat aksi AJ (35), warga Lingkungan Sumampir, RT 02/05, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang yang diduga telah mencabuli 13 anak-anak. Aksinya terbongkar setelah salah satu korbannya mengeluh sakit saat kencing.
Untuk mengetahui fakta akan aksi yang dilakukan AJ ini, faktabanten.co.id coba menelusuri langsung ke lingkungan tempat AJ tinggal. Menurut tetangganya pelaku Andi, AJ yang dikenal pendiam ini melakukan aksi bejatnya di tiga tempat yang berbeda, di rumah pelaku di WC Umum dan Rumah Kosong.
“Awalnya ada salah satu anak-anak (korban) yang kencing merasa kesakitan, terus cerita sama anak yang lebih besar kemudian melaporkan ke orangtuanya. Warga yang punya anak kecil langsung heboh menanyakan kepada anak-anaknya. Dan 13 anak-anak mengaku pernah dicabuli Ali,” terang Andi saat ditemui faktabanten.co.id Rabu (11/7/2018).
Lebih lanjut, Andi menceritakan kronologis kehebohan warga yang mendatangi pelaku di rumahnya. Orangtua anak-anak yang marah dan akan main hakim sendiri akhirnya bisa diredam oleh Ketua RT, Ketua RW dan Kepala Pemuda setempat.
“Akhirnya warga pada marah langsung mendatangi rumah Ali tapi dicegah sama Pak RT, Pak RW. Tapi ditanya gak ngaku juga, kemudian datang polisi dan ditangkap,” ungkap Andi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT setempat, Muslim, pihaknya juga mengaku merasa kaget dengan aksi bejat yang dilakukan oleh AJ kepada anak-anak di lingkungannya.
“Iya bener tadi siang warga grebek rumah Ali, saya sama RT Kepala Pemuda mencegah kemarahan warga, saya tanya juga gak ngaku. Baru ngaku saat ditanya polisi. Saya juga ikut ke Polres,” jelasnya.
Saat ditanya soal kehidupan AJ di lingkungannya yang ternyata diketahui mempunyai Isteri dan dua anak ini. Muslim mengaku, tidak ada tingkah prilaku aneh yang ditunjukannya dan tidak ada kecurigaan sebelumnya.
“Kalau ngelihat kondisi ekonominya mah kasihan, ia kuli bangunan lepas, lagi kerja di Pokmas pasang paving. Saya juga gak nyangka kelakuannya begitu. Ya kemungkinan dilakukan pagi, soalnya isterinya (MS) kalau pagi kerja Assisten Rumah Tangga di Perumahan Propelat,” paparnya.
Muslim juga menjelaskan soal modus AJ dalam melakukan aksi bejatnya terhadap anak-anak para korbannya.
“Orangtua korban yang anaknya mengaku dicabuli oleh Ali, ada 12 perempuan dan 1 laki-laki. Korbannya anak-anak yang sepantaran sama anak kedua Ali. Bahkan anaknya sendiri juga katanya jadi korban. Anaknya dua, yang pertama mau masuk SMA yang kedua kelas 4 SD,” terangnya.
“Sejak sore tadi para orangtua korban pada sibuk ngecek anak-anaknya visum. Baru satu orangtua korban yang dimintai keterangan sampai setengah lima untuk pembuktian pihak kepolisian,” imbuh Muslim.
Saat coba menemui Isteri AJ di rumahnya yang berada di pemukiman padat lingkungan tersebut, untuk menanyakan kelakuan bejat suaminya yang kini sudah mendekam di kurungan Polres Cilegon. Namun kondisi rumah AJ sudah dalam posisi tergembok dari luar.
“Ya rumahnya kosong. Isteri sama anak-anaknya pergi ke rumah Adiknya Ali di Seneja, keluarganya emang disana, bukan diusir juga warga sih. Mungkin malu sama warga,” tandasnya. (*/Ilung)