CILEGON – Kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat kelurahan di Kecamatan Cibeber yang pertama diadakan di Kelurahan Cikerai, Jumat (8/4/2022) kemarin.
Sofan Maksudi, Camat Kecamatan Cibeber mengapresiasi STQ yang telah terselenggara dan menghasilkan putra putri terbaik yang ada di Cibeber, khususnya di Kelurahan Cikerai.
“Sebanyak 50 peserta kurang lebih kemarin yang mengikuti Seleksi Tilawatil Qurβan (STQ) yang diselenggarakan oleh Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon dan Alhamdulillahnya telah terpilih putra-putri terbaik kita,” kata Camat Cibeber, Sofan, Sabtu (9/4/2022).
Pria yang kerap disapa Sofan ini mengapresiasi kinerja panitia STQ Kelurahan Cikerai yang telah sukses mengadakan ajang seleksi untuk menghasilkan peserta yang akan dibawa ke lomba MTQ tingkat Kecamatan yang akan diselenggarakan pada bulan Mei akhir.
“Saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya STQ Kelurahan Cikerai, namun kegiatan STQ ini harus benar benar dihayati dan dimaknai sebagai sebuah momentum kegiatan yang benar-benarr dilakukan secara baik dan menghasilkan hal baik pula, bukan hanya seremonial semata,” kata Sofan.
Ia berharap kepada seluruh panitia STQ Kelurahan atau Sub LPTQ Kelurahan yang ada di Kecamatan Cibeber terutama Kelurahan Cikerai yang kebetulan kemarin baru saja melaksanakan STQ, ada kolaborasi dan koordinasi terkait pembinaan dan langkah-langkah kedepan terkait seperti apa bentuknya dan agar LPTQ Kecamatan dapat bersinergis juga dengan tingkat Kota Cilegon dalam menghasilkan putra-putri daerah yang berkompeten dan dapat menjuarai ajang MTQ tingkat Provinsi bahkan Nasional.
“Jadi dalam kontek pembinaan dan pelaksanaan STQ, Kelurahan harus membangun komunikasi dengan LPTQ Kecamatan, agar program sinergis dan berjalan sesuai tujuan pengembangan Tilawatil Qur’an,” ucapnya.
Sofan menekankan juga terkait aspek-aspek pembinaan dan hasil seleksi yang sudah tercapai dan dinilai dapat dijadikan suatu aset emas bagi Cikerai, Cibeber dan Kota Cilegon dari cabang qori qoriahnya agar terus dipantau dan dibuatkan pola pembinaannya seperti apa yang harus dilakukan supaya mendapatkan hasil maksimal.
“Kegiatan rutin tahunan ini yakni STQ harus ada aspek indikator yang harus difokuskan hasilnya, agar dapat dijadikan suatu potensi keagamaan yang harus di kawal di Sub LPTQ Kelurahan,” imbuhnya.
“Kita akan coba membuat rumusan LPTQ Kecamatan dengan Sub LPTQ Kelurahan, nanti kecamatan juga akan bersinergi dengan LPTQ Kota,” pungkas Sofan. (*/Hery)
