CILEGON – Bagi warga Cilegon yang sudah dewasa mungkin sudah tidak asing dengan ikan yang satu ini. Ya, Ikan Bayong atau Gabus (Canna Striata), semakin langka populasi habitatnya di Kota Cilegon ini, seiring dengan derasnya arus pembangunan yang terus berputar.
Kini dampaknya mulai dirasakan warga yang makin sulit mencarinya, dari yang sekedar hanya ingin menikmati kelezatan dagingnya sampai untuk kebutuhan kesehatan.
Ikan Bayong yang dalam bahasa lokal Cilegon lainnya disebut Ikan Kocelan ini, merupakan jenis ikan air tawar yang banyak hidup di Kubang, Sawah, Rawa dan sungai berarus tenang. Ikan yang penyebarannya meluas hampir ada di semua wilayah Indonesia ini, sudah dianggap sebagai Ikan endemik di Cilegon, mengingat dulu keberadaanya sangat banyak dan masih mudah diambil.
Hal ini didasari dari kontur tanah di Cilegon dulu yang banyak berkubang berisi air. Sesuai namanya, yakni Ci atau Cai (Sunda) yang artinya air dan Legon tanah yang legong atau berlubang. Sehingga banyak nama Kampung dan Desa di Cilegon yang menggunakan nama Ci, Kubang, Tegal, Rawa, atau Sawah.
Namun semakin pesatnya arus pembangunan di kota ini, seperti sudah banyaknya Perumahan, Pabrik, Perkantoran, Rumah penduduk dan sebagainya yang dampaknya ‘mau tidak mau’ menggusur Sawah, Kubang, Tegal, Rawa yang merupakan habitat Ikan Bayong.
“Nyari Ikan Bayong sekarang susah ya kang, beli di pasar juga kadang kehabisan, harganya juga mahal. Tolong sih kalau di kampung masih ada yang nyari Ikan Bayong mah saya nitip kang. Saya mah sejak kecil sudah suka, soalnya dulu bapak sering masak Ikan Bayong,” ujar Enal, warga Jombang Cemara, malam tadi (7/5/2017).
Enal juga sangat menyukai aneka menu masakan Ikan Bayong.
“Enak banget dagingnya, di pindang kuning lezat, digoreng juga nikmat, apalagi kalau di panggang sama sambal terasi mah..Mantap!” ungkapnya.
Kelangkaan Ikan Bayong ini juga dirasakan oleh Muhriji, pencari Ikan Bayong yang menjadi usaha sampingannya.
“Sekarang mah dapetin sekilo dua kilo juga udah bagus kang, soalnya Kubang, Sawah, Kali di Cilegon udah berkurang. Kalau pengen dapat lebih dari itu ya mancingnya harus ke daerah Ciruas (Serang) sana,” tegas Muhriji, yang biasa menangkap Ikan Bayong dengan Pancing ‘Teger’ ini.
Selain itu, tidak sedikit warga Cilegon yang mencari Ikan Bayong ini untuk kesehatan atau mempercepat penyebuhan luka seperti pasca operasi, caesar, luka lecet dan sebagainya.
Hal ini diungkapkan Balul, pencari Bayong yang sering mendapat pesanan Ikan Bayong untuk kesehatan ini.
“Yang mesen Bayong mah banyak, cuma sekarang nyarinya ini yang susah. Biasannya mesen sampai mendesak dan berani bayar mahal karena katanya untuk cepet mengeringkan luka habis operasi, luka lecet, abis lahiran caesar dan ada juga yang mesen untuk lauk makan,” terang Balul, Senin pagi tadi (8/5/2017).
Ikan Bayong ini dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan serta banyak dicari sebagai obat bagi penderita berbagai penyakit dalam.
Menurut hasil penelitian laboratorium, Ikan Bayong memiliki kandungan protein yang sangat tinggi yang bisa mempercepat keringnya luka pada kulit.
Protein Albumin nya juga sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan albumin dalam tubuh Ikan Bayong mencapai 62,24 gram/kg jauh lebih tinggi dibandingkan telur yang hanya 9,34 gram/kg. Kandungan albumin dalam ikan Bayong ini diklaim merupakan yang tertinggi dibandingkan sumber protein albumin lainnya. (*)