Dipenuhi Industri, Kecamatan Ciwandan Belum Bebas Dolbon

Sankyu

CILEGON – Di Kecamatan Ciwandan baru ada dua Kelurahan yang sudah mendeklarasikan daerah bebas Dolbon (Modol di kebon) yakni Kelurahan Gunungsugih dan Kelurahan Kubangsari. Selebihnya yakni Kelurahan
Randakari, Kepuh, Banjarnegara dan Tegalratu belum mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau dolbon.

Padahal di ketahui di Kecamatan tersebut adalah salah satu daerah padat industri. Semuanya industri ada disitu dan berskala nasional dan Intenasional

“Ya, kang, di Kecamatan Ciwandan baru ada dua kelurahan yang mendeklarasikan bebas dolbon (Modol di Kebon) yakni Kelurahan Gunung Sugih dan Kubangsari, empat Kelurahan lagi belum,” ungkap Yayu selaku Petugas Kesehatan di UPTD Puskemas Ciwandan kepada Fakta Banten, Rabu(27/1/2021).

Yayu menjelaskan, untuk menuju Kelurahan bebas modol di kebon alias Dolbon pihaknya mengaku sudah memberikan edukasi kepada warga agar tidak ngising di kebon apalagi di kresek bekas belanjaan.

“Untuk merubah prilaku memang agak sulit. Namun walaupun sulit kita sebagai petugas tidak bosan – bosan selalu memberikan edukasi kepada warga agar tidak dolbon,” jelas Yayu.

Sekda ramadhan

Ditempat yang berbeda Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (Kasi PM Kesos) Kelurahan Tegalratu, Damiri membenarkan kalau Kelurahan Tegalratu termasuk Kelurahan yang belum bebas Dolbon.

“Ya, Kelurahan Tegalratu adalah salah satu dari empat Kelurahan yang belum mendeklarasikan BABS alias Dolbon,” katanya.

Akan tetapi kata dia edukasi ke warga selalu di berikan baik pada saat ada kegiatan dan di Majelis Taklim.

“Sebelumnya ada ratusan warga Kelurahan Tegalratu yang masih dolbon. Namun seiring penyuluhan yang dibantu para kader dan petugas dari Puskesmas Ciwandan. Warga yang dolbon berkurang menjadi 30 KK,” katanya.

Memang akunya untuk merubah prilaku hidup sehat itu sulit dilakukan karena faktor kebiasaan dan yang paling lucu kata dia ada satu Keluarga yang enggan buang air di WC padahal di rumahnya itu sudah tersedia sanitasi.

“Kita pernah menemukan ada satu Keluarga yang ogah BAB di WC padahal di rumahnya ada WC. Nah kerena faktor ini yang menghambat program makanya perlu ekstra kerja keras untuk memberikan pemahaman agar mereka tidak lagi buang air di sembarang tempat atau dolbon,” katanya.

“Untuk itu perlu peran serta para tokoh, kader, RT, RW dan masyarakat bersama-sama memberikan edukasi kepada mereka agar Kelurahan Tegalratu bebas dolbon,” tukasnya. (*/Red)

Honda