‘Dongdot’ di Merak Lebih Takut Sweeping Warga, Ketimbang Satpol-PP

BPRS CM tabungan

CILEGON – Bila umumnya pada malam Minggu tempat hiburan malam yang berada di pusat Kota Cilegon selalu ramai pengunjung, hal sebaliknya justru tidak terjadi di pangkalan ‘Dongdot’ atau Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang lokasinya di Tikungan Merak, Kecamatan Pulomerak.

Sabtu (18/11/2017) malam Minggu ini, lokasi transaksi seks itu tampak sepi. Hal ini dikarenakan para Jobong ini takut dengan aksi sweeping yang dilakukan oleh warga setempat. Akibatnya, malam ini sejumlah PSK tersebut menyebar di sejumlah titik pangkalan baru, untuk mencari mangsa lelaki hidung belang.

Walaupun aksi sweeping yang dilakukan warga hanya pengusiran terhadap para Jobong yang mangkal, namun hal ini lebih ditakuti daripada sweeping yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon.

Baca Juga : Soal “Dongdot” di Merak, Warga Diminta Lapor ke Satpol PP, Bukan ke Media

Dalam pantauan faktabanten.co.id Sabtu (18/11/2017) malam ini, warung-warung kopi, pedagang minuman dan pria hidung belang yang biasanya nongkrong di Tikungan Merak, pada malam Minggu ini melihat sepi dan lengang.

Setelah dilakukan penelusuran, menurut warga yang enggan diketahui identitasnya ini mengatakan, bahwa kalau setiap malam Sabtu dan Minggu, aksi warga yang biasa sweeping yang membuat para pelacur ini lebih banyak menyebar di sekitaran losmen dan hotel yang masih berada di kawasan Merak.

Loading...

“Iya sepi kang soalnya sudah beberapa minggu ini warga setiap malam Sabtu dan Minggu selalu sweeping. Jadi para Jobong itu terpencar mangkal di dekat-dekat Losmen dan Hotel. Ya deket-deket sini aja, tapi mereka nggak bergerombol kaya di Tikungan,” terangnya.

Ketika dilakukan penelusuran lebih lanjut, memang benar adanya. Para pelacur ini terlihat terpencar di sekitaran Losmen, Hotel, Diskotik dan warung-warung warga di sepanjang Jalan Raya Merak dalam beberapa kelompok kecil, kisaran 3 hingga 5 orang PSK.

“Lagi nyari cowok a, iya biasanya mangkal di Tikungan sana, kalau malem Sabtu sama Minggu takut a, suka ada warga yang ngusir-ngusir gitu, yang jualan kopi juga sepi kalau gak ada kita disana,” ujar Lisa, salah satu PSK yang malam ini mangkal di depan Hotel Sony.

Hal senada juga diungkapkan Een, yang mangkal di depan Diskotik Merpati. Ia mengaku takut dengan aksi sweeping yang dilakukan warga setempat.

“Takut bang, warga sininya sih yang ngusir. Ya mukul mah enggak, cuma kan diusir gitu kitanya gak pergi mah kan takut, masih mending dirazia Satpol PP bang masih ada basa-basinya. Iyalah lebih takut sama warga,” tandasnya.

Lalu, kemana para personel Satpol PP menyikapi masih maraknya praktik prostitusi di Kota Cilegon, khususnya di kawasan Merak ini? (*/Ilung)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien