Festival Film oleh Pemuda Pancasila di XXI; Helldy Sebut Cilegon Gudangnya Pahlawan

Sankyu

CILEGON – Majelis Permusyawaratan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kota Cilegon mengadakan festival pemutaran film bersejarah “Geger Cilegon 1888” dalam babak grand final di Studio XXI Ramayana Cilegon, Rabu (29/11/2017).

Setelah melewati tahap seleksi sebelumnya, dari total 23 film yang dikirimkan oleh para peserta, MPC PP Cilegon memilih 11 nominator film terbaik yang diputar dalam acara festival film yang disaksikan ratusan penonton atau tamu undangan dari lintas kalangan di Cilegon. Turut hadir juga Ketua MPW PP Provinsi Banten, Johan Afirin Muba.

“Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Pemuda Pancasila yg ke-58, yang juga menyambung peringatan Hari Pahlawan (10 November), dan Hari Guru (25 November) yang juga merupakan pahlawan tanpa tanda jasa,” kata Helldy Agustian, Ketua MPC PP Cilegon, dalam sambutannya.

Helldy juga menilai Kota Cilegon merupakan kota yang memiliki sejarah besar dengan tokoh-tokoh dengan idealisme tinggi.

“Yang perlu diketahui generasi muda sekarang adalah Cilegon ini gudang pahlawan, banyak yang dibuang atau diasingkan, dan terus berjuang dipengasingannya. Perlu dibanggakan sebelum Cilegon terkenal karena bajanya, orang Cilegon sudah dikenal kerena perjuangan atau kepahlawannya,” jelas Helldy.

Sekda ramadhan

Selain itu Helldy juga berharap dengan adanya festival film ini bisa menginspirasi semangat pemuda Cilegon.

“Sejalan dengan Perwal Bahasa Jawa Cilegon setiap Hari Kamis, yang sudah ditetapkan. Festival Film Geger Cilegon 1888 ini semoga bisa menginspirasi kearifan lokal kedepannya untuk semangat pemuda. Dengan mengingat sejarah, pemuda Cilegon bisa mengenal jati dirinya,” harapnya.

Acara ini juga mendapat apresiasi dari salah satu tokoh masyarakat Cilegon KH Hambasi, yang menyatakan adanya pendidikan karakter dalam film sejarah Cilegon ini.

“Saya mengapresiasi kegiatan MPC PP Cilegon yang mengadakan Festival Film Geger Cilegon ini karena dengan menonton mengenang dan merenungi sejarahnya, bisa mendidik karakter pemuda yang merupakan pendidikan penting untuk membangun bangsa ini,” tuturnya.

Sampai berita ini diturunkan, penilaian untuk menentukan pemenang festival film ini masih dilakukan oleh Dewan juri yang terdiri dari Mufti Ali, Relita Mahdayani, dan Sonny Pujisasono. (*/Ilung)

Honda