CILEGON – Mall Transmart Cilegon yang baru dibuka dalam sepekan ini sudah menimbulkan masalah baru yakni soal kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Menyikapi hal itu, bahkan Walikota Cilegon Edi Ariadi mempertimbangkan untuk kembali menutup sementara mall yang berdiri di lahan PT KIEC tersebut.
Meski pihak manajemen Trans Retail Indonesia (Transmart Mall Cilegon) akan melakukan evaluasi dan mengantisipasi lonjakan pengunjung di tengah pandemi Covid-19, namun sejumlah elemen masyarakat di Cilegon masih tetap mendesak agar beroperasinya mall tersebut saat ini agar ditinjau ulang.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Garda Muda LSM Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan (BMPP), Anggi Kurniawan, yang mendukung langkah Walikota Cilegon untuk menutup kembali beroperasinya mall Transmart.
“Kami selaku masyarakat mendukung Bapak Edi Ariadi selaku Walikota dan Ketua Tim Gugus Tugas Kota Cilegon untuk menutup kembali Mall Transmart selama masa pandemi dan masih menyebabkan kerumunan pengunjung,” kata Anggi kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
Anggi menilai langkah Walikota Cilegon sangat tepat jika akan kembali mengevaluasi Mall Transmart.
“Sebelumnya kami sangat mengapresiasi kebijakan Pak Walikota Cilegon yang sangat bijaksana terhadap iklim investasi untuk kemajuan perekonomian di Kota Cilegon. Namun, setelah melihat kerumunan pengunjung di berbagai titik Transmart Mall, kami rasa ini sangat berpotensi jadi penyebaran virus corona,” ujarnya.
BMPP menilai, sangat sulit bagi manajemen Mall Transmart untuk membuat pengaturan yang sesuai protokol kesehatan di tengah antusiasme dan tingkat kunjungan masyarakat yang tinggi saat ini.
“Kami lihat tidak ada petugas Transmart yang mengarahkan para pengunjung untuk jaga jarak, dan karena kami kasihan kepada masyarakat terkena virus corona. Maka dari itu, alangkah bijaksananya apabila Pak Walikota menutupnya lagi,” tegas Anggi.
Penilaian serupa juga diungkapkan Hery Yuanda, Ketua Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon. Dia menilai, demi melindungi kalangan pelajar dan anak-anak dari potensi penyebaran cluster baru Covid-19, sebaiknya Walikota Cilegon kembali menunda beroperasinya Mall Transmart.
“Kalau Pak walikota peduli dengan generasi muda dan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat, sebaiknya tidak tebang pilih dalam hal penerapan protokol kesehatan Covid-19. Kerumunan di Mall itu tidak bisa dicegah, antisipasi apapun akan sulit, lebih baik ditunda dulu operasinya,” ujar Hery.
PII menyayangkan kebijakan Pemerintah Kota Cilegon yang lebih mendorong kepada gaya hidup hedonisme, ketimbang membuat kebijakan yang meningkatkan kualitas SDM generasi muda.
“Mall itu gaya hidup hedonisme, malah merusak karakter generasi ke depan, anak-anak muda Cilegon semakin konsumtif. Apalagi mall yang isinya arena permainan dibuka saat sekolah semua tidak aktif, nanti malah membuat pelajar terlalu asyik melupakan kegiatan belajar,” imbuh Hery. (*/Red/Rizal)