CILEGON – Permukiman warga di lingkungan Kedung, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Jombang dan Komplek Metro Cilegon hampir seluruhnya terendam banjir dengan tinggi muka air hingga kurang lebih satu meter dan diduga akibat luapan gorong-gorong jalan Tol yang berada dilingkungan tersebut, pada (4/4/2020) senin pagi hari.
“Hujan dimulai terjadi pada (3/4/2020) minggu malam senin dilingkungan Kedung, Kelurahan Gedong Dalem dan Komplek Metro Cilegon sekira kurang lebih satu meter,” kata Deni Juweni alias kang jen selaku Ketua LSM BMPP Cilegon-Banten saat meninjau lokasi.
Luapan banjir ini menerpa kawasan Komplek Metro Cilegon dan lingkungan Kedung. Walau banjir perlahan mulai surut, tetapi warga masih khawatir dan resah dengan gorong-gorong jalan Tol dengan penampungan yang kecil tersebut meluap kembali.
“Karena gorong-gorong jalan Tol itu mengakibatkan luapan air hujan dengan intensitas tinggi pada (3/4/2020) malam senin sekira dini hari.” Ujar Kang Jen.
Selain itu gorong-gorong jalan Tol yang kecil penampungannya tersebut kini menjadi sorotan utama oleh warga dan gorong-gorong ini diduga rawan banjir bagi kedua lingkungan tersebut dan saat itu juga sudah pernah dilakukan mediasi di kantor polres cilegon menghasilkan keputusan tertulis secara resmi antara kedua belah pihak pada waktu lalu yakni LSM BMPP Cilegon-Banten dan warga sekitar kepada pihak pengelola Tol Merak PT MMS (Sebelum diambil alih PT Astra Infra Road -red) untuk menyelesaikan persoalan banjir akibat gorong gorong tersebut.
Ketua Forum Perumahan Metro Cilegon, Abdul Muhid, Mengatakan pihaknya kecewa dengan tidak adanya tindakan dari pengelola tol, terhadap gorong-gorong yang tidak mampu menampung debit air dari kali.
“Diperkirakan banjir ini di akibatkan gorong-gorong yang melintas dibawah jalan tol, karena tidak dapat menampung air secara maksimal, sementara pihak pengelola tol hanya berjanji saja hingga sampai saat ini dan tidak membuat tindakan, sebagaimana yang dijanjikan pada waktu lalu,” pungkasnya.(*/Red)
