Kasus Demam Berdarah di Cilegon Makin Meningkat 

CILEGON – Pada awal tahun 2019 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menemukan adanya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tercatat, ada 240 kasus lebih, dan 1 kasus hingga korbannya meninggal dunia. 

Seperti yang diungkapkan Kepala Dinkes Kota Cilegon, dr Arriadna saat membuka acara Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk 2019 se-Kota Cilegon yang digelar di Halaman Kantor Kecamatan Grogol, Senin (29/4/2019).

Arriadna juga mengungkapkan catatan kasus dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 ditemukan 585 kasus dengan 6 orang meninggal. 2017 mengalami penurunan menjadi 230 kasus, namun tidak ada pasien meninggal. Tahun 2018 ditemukan sebanyak 160 kasus, tak ada meninggal. Sedangkan, 2019 hingga bulan Maret kembali mengalami peningkatan dengan temuan 240 kasus dan satu meninggal.

“Kalau melihat jumlahnya mengalami peningkatan dari 2018. Tapi, Kalau dilihat dari 2016 siklusnya tentu mengalami penurunan,” ujarnya.

Kartini dprd serang

Wanita yang akrab disapa Nana itu, menjelaskan DBD merupakan penyakit menular yang selalu membuat heboh dan meresahkan masyarakat. Menurutnya, jika ditemukan satu kasus saja, maka se-Kota Cilegon bisa menyebar.

“Nyamuk ini hanya berada di air bersih. Air hujan yang tertampung itu salah satu medianya,” terangnya.

Lebih lanjut, Nana mengimbau agar masyarakat berupaya membuat nyamuk tidak ada, dengan melakukan pembersihan pada genangan air yang harus dilakukan secara terus menerus.

“Efektifnya dilakukan seminggu sekali lebih cepat dari siklus nyamuk yang membutuhkan waktu 10 hari. Dari beberapa rumah, kamar mandi ada jentiknya. Paling tidak pembersihan dilakukan seminggu sekali agar nyamuk tidak berkembang biak,” himbaunya. (*/Ilung)

Polda