Kasus DBD di Kabupaten Serang Capai 314, Dinkes Minta Warga Waspada
SERANG – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Serang sepanjang tahun 2025 terus meningkat hingga angka yang cukup memprihatinkan.
Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, hingga akhir Juni 2025 telah tercatat sebanyak 314 kasus.
Kondisi tersebut turut diperburuk oleh cuaca yang tidak menentu, yang menjadi faktor pendukung berkembangnya nyamuk aedes aegypti.
Dinkes pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan secara aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Rahmat Fitriadi, menyampaikan bahwa meskipun ada tren penurunan kasus secara mingguan, kewaspadaan tetap harus dijaga.
“Dari 38 kasus jadi 28 kasus, jadi kalau dilihat dari survei epidemiologi, kasus DBD cenderung aman karena ada tren penurunan. Apabila di dua minggu ada kenaikan, maka statusnya baru yang kita khawatirkan,” ujar Rahmat saat ditemui di Kampung Domas, Rabu (2/7/2025).
Tiga wilayah dengan jumlah kasus tertinggi tercatat berada di Kecamatan Kramatwatu (26 kasus), Carenang (25 kasus), dan Kragilan (18 kasus). Ketiganya menjadi perhatian khusus dalam strategi penanganan DBD secara lebih terfokus.
Rahmat juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Serang.
“Untuk kematian belum ada, jangan pernah insyaallah aman,” ungkapnya.
Meskipun situasi saat ini masih tergolong terkendali, Rahmat menekankan agar masyarakat tidak mengabaikan potensi penyebaran penyakit ini.
Ia mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menyingkirkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
“Makanya kita minta agar masyarakat melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Kita juga memperkuat sistem jumantik. Kalau bisa satu desa sudah aktif semua sehingga bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” tegasnya.
Selain itu, Rahmat juga mengajak masyarakat untuk menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
“Di sana bisa jadi sarang nyamuk DBD. Makanya yuk bersihkan sampah-sampah yang berserakan mulai dari rumah. Kalau ada botol plastik dibersihkan, bisa juga dikumpulkan untuk kemudian dibuang ke bank sampah, yang penting tentunya masyarakat kita bisa menyelesaikan tempat tempat penampungan air yang menggenang ketika hujan turun insyaallah tidak ada penularan demam berdarah,” pungkasnya. ***
