Kepala MA Al-Khairiyah Tegal Buntu Beberkan Cara Mempersiapkan Pemuda Masa Depan

Hut bhayangkara

 

CILEGON – Kepala Madrasah Aliyah (MA) Al-Khairiyah Tegal Buntu memberikan tips dan cara guna menyiapkan pemuda saat ini untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Hal itu dijelaskan oleh Eli Halimah selaku Kepala MA Al-Khairiyah Tegal Buntu kepada awak media pada Rabu (11/10/2023).

“Banyak ungkapan tentang pemuda masa kini pemimpin masa depan. Lalu, bagaimana kita menyiapkan pemuda masa depan? Salah satu cara menyiapkan pemuda masa depan adalah membekali mereka dengan keterampilan literasi,” kata Eli Halimah.

Ia menegaskan bahwa keterampilan tersebut amat dibutuhkan pada abad 21. Kemampuan literasi kata Eli akan digunakan dan berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia. Terlebih bagi seorang pemimpin. Kemampuan literasi seorang pemimpin akan berpengaruh pada pengambilan keputusan yang mereka lakukan.

Dalam rangka membekali calon pemimpin masa depan dengan keterampilan ini, MA Al-Khairiyah Tegal Buntu yang dipimpin oleh Eli Halimah telah merancang dan melaksanakan beberapa kegiatan pembiasaan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang berbasis membaca, berbicara, dan menulis.

Loading...

“Setiap Rabu pagi, dari pukul 07.00 hingga 07.30 Wib, seluruh siswa duduk di halaman sekolah. Mereka diwajibkan untuk membaca buku yang sudah disediakan oleh pustakawan kami. Buku itu akan mereka baca pada pekan berikutnya, sehingga mereka harus mengingat betul judul buku tersebut. Berikutnya, para siswa diharuskan membaca dua halaman. Setelah sepuluh menit, saya memanggil beberapa siswa dari masing-masing kelas secara random. Siswa yang terpanggil diminta untuk menyampaikan kesimpulan atas apa yang sudah dibacanya. Setelah itu, siswa masuk pada kegiatan berikutnya yaitu menulis. Tema tulisan sudah saya rencanakan untuk tiap pertemuan. Tidak perlu tema yang rumit dan sukar, hanya hal-hal yang kecil dan mudah dicerna oleh mereka, seperti mengenalkan diri sendiri, bercerita tentang anggota keluarga, perayaan 17 Agustus, makanan dan kegemaran, cita-cita, dan lain sebagainya,” jelas Eli.

Lebih lanjut, kepada para siswa, Eli memberikan penghargaan untuk mengapresiasi atas semua usaha yang telah siswa lakukan.

“Hadiah yang saya berikan terkadang berupa pulpen, roti, atau susu kotak yang bisa mereka gunakan sebagai sarapan,” ucap Eli

“Seiring jalannya waktu, saya berharap mereka menulis dengan ikhlas, tanpa mengharap penghargaan apa pun dari orang lain,” imbuhnya.

Eli bersyukur, dari kegiatan sederhana tetapi rutin yang telah dilakukan, lahir 6 buku solo karya 6 siswi MA. 2 buah buku kumpulan quote karya Suci Ma’natul Awaliyah dan Nurasih serta 4 buku berisi kisah-kisah inspiratif yang terjadi dalam kehidupan para penulisnya, yaitu Siti Jubaedah, Putri Cantika, Sutiyanti, dan Anik Jihan Quroidah.

“Semoga Allah selalu membimbing mereka agar mampu menulis untuk kebaikan. Juga memberikan keteguhan hati pada saya untuk dapat memberikan jalan dan mempermudah akses bagi mereka agar keterampilan literasi mereka makin meningkat dan semoga bermanfaat bagi diri mereka khususnya dan orang lain umumnya,” tutupnya. (*/Hery)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien