Ketua GPS Harap Polemik Kadin Cilegon Diselesaikan Secara ‘Deduluran’
CILEGON – Menyikapi polemik yang terjadi dalam tubuh Kadin Cilegon beberapa pekan terakhir ini, Ketua Gabungan Pengusaha Samangraya (GPS), Subaedi mengaku menyayangkan terjadinya hal tersebut. Karena menurutnya, hal tersebut terjadi menjelang digelarnya Musyawarah Kota (Mukota) Kadin Cilegon di akhir Tahun 2019 ini.
“Kami menyayangkan adanya mosi tidak percaya, kenapa muncul saat menjelang Mukota dan disampaikannya LPJ,” ujarnya kepada faktabanten.co.id, Kamis (4/4/2019).
Meski dirinya mengakui bukan sebagai anggota Kadin Cilegon, namun Subaedi menjelaskan adanya bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Sahruji selaku Ketua Kadin Cilegon kepada GPS.
“Terkait fungsi Kadin, kami selaku pengusaha kecil sudah merasakan pembinaan yang diberikan Kadin Sahruji, walaupun kami bukan anggota Kadin,” ungkapnya.
Subaedi juga menawarkan sebuah gagasan solusi, agar polemik yang terjadi di Kadin Cilegon segera disudahi dan tidak mengganggu iklim investasi di Kota Cilegon, yang menurutnya hal tersebut bisa merugikan pengusaha lokal Cilegon sendiri.
“Segera diselesaikan saja agar iklim investasi di Cilegon tidak terganggu. Dan kalau pengusaha Cilegon ribut, bisa menguntungkan pengusaha dari luar. Apalagi kedua kubu sudah saling mengadu ke Kadin Provinsi Banten, kenapa tidak diselesaikan secara internal saja. Kubu mosi tidak percaya harusnya datang ke Ketua Kadin Haji Sahruji menyampaikan aspirasi dan keluhan dan sebagainya, dan sebaliknya Haji Sahruji juga idealnya mengundang mereka duduk bareng membahas apa yang dipersoalkan oleh kubu mosi tidak percaya,” paparnya.
Subaedi berharap, Cilegon sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatera dan kawasan padat industri perdagangan, agar dimanfaatkan dan dioptimalkan sebaik mungkin oleh pengusaha-pengusaha Cilegon.
“Harapan GPS ke depan, Cilegon jadi pintu gerbang investasi industri, perdagangan, pergudangan, perhotelan dan sebagainya. Tentunya kami ingin polemik Kadin yang membawahi asosiasi pengusaha lainnya ini diselesaikan secara deduluran saja lah, agar iklim investasi di Cilegon juga ikut kondusif,” tandasnya. (*/Ilung)