Korban Terendam Lumpur Dampak Proyek Perumahan Cilegon Asri Belum Diganti Rugi

CILEGON – Hujan yang turun hanya sebentar pada Sabtu (21/7/2018) sore kemarin, membuat dua rumah milik Karta dan Hamidah warga Link. Curug Pamenting, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon terendam air dan lumpur akibat tumpahan imbas dari proyek pembangunan Kompleks Perumahan Cilegon Asri yang tengah dikerjakan.

Dari penelusuran faktabanten.co.id Minggu (22/7/2018), terdapat 7 rumah warga yang posisinya sudah hampir terkubur atau atapnya sudah sama tinggi akibat peningkatan level lahan perumahan yang dilakukan oleh pihak PT Bahana selaku developer.

Selain itu, tampak beberapa warga juga masih membersihkan lumpur yang masih merendam lantai seisi rumahnya. Beberapa pekerja perumahan juga terlihat sedang melihat jebolnya pondasi atau Tanggul Penahan Tanah (TPT).

Tidak adanya saluran air di sekitar TPT ini disinyalir yang menyebabkan jebolnya TPT yang tak kuat menahan dorongan air.

“Iya air sama lumpur pada masuk ke rumah. Katanya mah mau dikasih jarak1,5 meter dari patok batas buat saluran air, tapi saluran nggak ada bikin tanggulnya pas patok. Ada dua rumah, saya sama Pak Karta,” kata Hamidah, sedih saat ditemui di kediamannya, Minggu.

“Banyak kerugian mah kang, mesin pompa air, kulkas, tv, kasur. Belum perabotan-perabotan lainnya, la wong seisi rumah pada kerendam lumpur semua,” imbuhnya.

Tentunya bukan hanya kerugian materi saja yang dialami oleh keluarga Hamidah dan Karta ini, secara psikologis ia merasa khawatir kejadian serupa akan menimpanya kembali saat hujan turun.

Dan pasca kejadian kemarin, Hamidah mengaku semalaman tidak bisa tidur dan belum mendapat ganti rugi dari PT Bahana.

“Takut aja kejadian ini terulang lagi, ini juga sejak kemarin belum pada bisa tidur kang, suami saya gak kerja. Belum ada ganti rugi, tapi tadi orang perumahan datang minta data kerusakan. Katanya Senin apa Selasa gitu kita diajak rapat di kelurahan,” imbuhnya.

Di pihak lain, Staff Teknik PT Bahana, Erik Wahyu, ketika dikonfirmasi terkait jebolnya TPT yang merugikan pihak warga tersebut, mengatakan, akan mengadakan musyawarah dengan warga dan pihak kelurahan.

“Kita minta data kerugiannya dulu, nanti kita ganti, kita juga akan memperbaiki TPT ini. Kalau gak Senin, paling Selasa kita musyawarah di kantor kelurahan,” ujarnya, saat ditemui di lokasi kejadian.

 

Warga membersihkan rumahnya yang terendam lumpur, akibat dampak dari proyek Kompleks Perumahan Cilegon Asri / Dok

Saat disinggung soal tidak adanya saluran air, Erik beralasan pihaknya masih fokus dalam proses pemadatan lahan terlebih dahulu, karena progress pekerjaan, dimana sebagian lahan sudah siap didirikan bangunan perumahan.

“Rencananya ada saluran air di TPT ini mas, cuma kita lakukan pemadatan dulu tapi keburu hujan datang dan kejadian ini,” kilahnya. (*/Ilung)

Honda