Lapas Kelas IIA Cilegon Tertutup dari Media, Sempat Geger Postingan Medsos Soal Narkoba di Dalam Lapas

Sankyu

CILEGON – Sejumlah wartawan di Cilegon mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan saat akan meliput kegiatan Festival Ramadhan di Masjid Al-Muhajirin di dalam Kompleks Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Jumat (30/4/2021).

Saat hendak memasuki area kegiatan, petugas Lapas seakan menghalangi wartawan dengan dalih protokol kesehatan. Padahal kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian.

Kehadiran wartawan selain ingin meliput acara, juga bermaksud meminta konfirmasi soal beredarnya beberapa waktu lalu postingan media sosial dari akun Trending Banten, yang mengungkap info ada seorang Napi di dalam Lapas Kelas IIA Cilegon, yang masih terlibat peredaran Narkoba.

Postingan soal narkoba di dalam Lapas Kelas IIA Cilegon itu muncul pada 18 April 2021 lalu. Namun hingga kini belum ada konfirmasi khusus dari Kepala Lapas Cilegon tersebut.

Ada kesempatan dan peluang untuk bertemu Kalapas, wartawan mencoba hadir pada acara yang juga dihadiri walikota Cilegon, Jumat (30/4/2021).

Kendati wartawan sudah menerapkan protokol kesehatan saat masuk area Lapas, seperti cek suhu tubuh, mencuci tangan, menggunakan masker, dan sarung tangan, namun ternyata awak media tetap dilarang masuk ke lokasi acara di Lapas.

Sekda ramadhan

Jaja Subagja, salah seorang petugas Lapas Bagian Pendidikan dan Kerohanian mengaku, aturan tersebut diterapkan karena khawatir terjadi penularan Covid-19. Aturan tersebut diklaim merupakan perintah Kepala Lapas Cilegon.

“Kalian tidak kasihan sama seribu lima ratus yang di dalam (napi). Kita kan nggak tahu siapa yang terpapar. Kami tidak mau berdebat, kalau mau debat silahkan dengan pimpinan kami,” kata Jaja bernada tinggi dan terkesan membentak wartawan.

Suhaemi, wartawan cilegonnews.com mengaku kecewa dengan perlakuan tersebut.

“Seolah-olah petugas itu menuduh wartawan yang membawa virus Covid-19,” kata Emi.

Sementara itu, Supriyadi wartawan medianews.co.id membenarkan bahwa dirinya dan wartawan lainnya tidak bisa meliput di dalam Lapas Kelas IIA Cilegon.

“Belasan wartawan tidak bisa masuk meliput, alasannya khawatir menyebarkan Covid-19,” ungkapnya. (*/Red/Rizal)

Honda