Launching Aplikasi Anak Tidak Sekolah, Dindikbud Cilegon Minta Peran Aktif Pokmas Melaporkan

Lazisku

 

CILEGON – Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Cilegon diminta peran aktif melaporkan atau mendata melalui aplikasi anak tidak sekolah (ATS).

Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Suhendi usai melaunching sekaligus menyosialisasikan aplikasi ATS yang diselenggarakan di Hotel Forbis, Cilegon, Senin (26/12/2022).

Ks

“Karena sekolah itu adanya di masyarakat, jadi kepada masing-masing Pokmas kelurahan agar ikut serta membantu untuk mendata melaporkan anak yang tidak sekolah melalui aplikasi tersebut. Sehingga dari data tersebut akan kita tindak lanjuti kedepannya supaya anak-anak itu bisa bisa bersekolah kembali,” ujar Suhendi.

Lanjut dia, dengan aplikasi ini diharapkan dapat mengetahui persoalan penyebab anak tidak sekolah, karena saat ini Pemerintah Kota Cilegon sedang konsen terhadap pengembangan SDM

dprd pdg

“Kalau misalnya, anak tidak sekolah itu alasan faktor ekonomi nanti kita akan pikirkan bagaimana dibantu melalui beasiswa yang sudah diprogramkan, atau misalnya faktor lain ya nanti intervensinya disesuaikan dengan latar belakang mengapa anak itu tidak tidak bersekolah,” katanya.

Dari aplikasi tersebut, selain untuk mendata usia anak tidak sekolah, aplikasi ini juga bisa diperuntukkan bagi orang dewasa yang tidak mengenyam pendidikan, mengingat di Kota Cilegon masih terdapat usia dewasa yang tidak bersekolah.

“Jadi bagi yang sudah dewasa tetapi ingin melanjutkan bisa melalui pendidikan non formal atau PKBM paket kesetaraan sesuai mereka putus sekolah atau tidak sekolahnya,” terangnya.

Ia berharap, dengan adanya aplikasi tersebut, mudah-mudahan kedepan di Cilegon ini anak-anak bisa mengenyam pendidikan hingga ke jenjang lebih tinggi, dengan demikian APK (Angka Partisipasi Kasar-red) dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia-red) di Cilegon mengalami kenaikan.

“Sehingga mutu kualitas SDM di Kota Cilegon ini semakin baik karena kalau tidak sekolah otomatis anak itu tidak mendapat ilmu pengetahuan dan keterampilan,” pungkasnya. (*/Nas)

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien