Lumpur Kali Bertumpuk, Pasar Kranggot Cilegon Makin Kumuh

Dprd ied

CILEGON – Tumpukan lumpur dari normalisasi kali yang berada di belakang Pasar Kranggot sudah satu pekan ini dibiarkan terbengkalai dan tidak dibuang. Hal ini dikeluhkan warga karena menyebabkan bau busuk, tumpukan lumpur bercampur sampah tersebut juga menambah kesan kumuh Pasar Induk Kota Cilegon itu.

“Ini lumpur comberan kok dibiarkan numpuk begini. Waktu masih basah baunya minta ampun, sudah kering sih mending baunya, tapi masa mau dibiarian terus begitu kang,” kata pengunjung pasar Samsuri, kepada faktabanten.co.id, Senin (23/9/2019).

Begitu juga keluhan yang diungkapkan oleh salah satu pedagang yang enggan disebut namanya, mengatakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon itu justru menambah kekumuhan di Pasar Kranggot.

“Katanya mau dibenahi biar gak kumuh, kok lumpur numpuk dibiarkan begitu. Justru nambah kumuh saja ini pasar, pedagang juga gak bisa dagang lagi karena ada lumpur itu,” ujarnya.

Dari pantauan langsung di lokasi, tumpukan lumpur tersebut bukan saja berada di bantaran Kali sepanjang ratusan meter, namun ada sebagian yang hingga ke badan jalan. Sehingga selain menambah kesan kumuh, pada titik tertentu mempersempit ruas jalan.

Kekumuhan lain di Pasar Kranggot itu juga ditambah masih adanya sebagian pedagang emprakan yang memaksa berdagang di antara tumpukan lumpur tersebut.

dprd tangsel

Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD Pasar Kranggot, Aceng Syarifudin mengatakan, pengangkutan tumpukan lumpur dan sampah tersebut merupakan kewenangan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan normalisasi Kali dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).

“SOP-nya pengerukan sungai Dinas PUTR, jika sudah di atas SOP DLHK. Untuk pedagang SOP UPTD Disperindag,” jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tb Dikrie Maulawardhana menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penataan Pasar Kranggot yang bekerjasama dengan jajaran instansi lainnya.

“Yang saya gak ngerti kok ada aja pembeli yang mau belanja di sana ya. Secara bertahap kita akan terus lakukan penataan (Pasar) Kranggot, mulai dari jalur masuk sampai ke depo sampah, terus ke bantaran kali belakang. Selain dengan Pol PP kita akan bekerja sama dengan Kecamatan Jombang,” ujar Dikrie, Senin (23/9/2019) sore.

“Langkah persuasif tidak diindahkan, maka kita akan lakukan bongkar paksa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Cilegon, Mochamad Teddy Soeganda, tidak merespon saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp. (*/Ilung)

Golkat ied