CILEGON – Meski keluarga Akim yang tinggal di rumah sangat tidak layak huni di Link. Lebak Waluh, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, sudah resmi memiliki tanah yang dibelinya pada tahun 2013 lalu. Namun hal itu masih menjadi kendala bagi pihak Pemerintah untuk membantu dengan program bedah rumah.
Bahkan secara resmi, tanah tempat berdirinya rumah yang mirip kandang sapi dan nyaris roboh tersebut, merupakan hak miliknya walau surat tanah seperti Akta Jual Beli atau Sertifikat Hak Milik belum diurus karena keterbatasan ekonomi. Namun ia bisa membuktikan kwitansi pembelian tanah seharga Rp 6 juta yang ditanda tangani penjual di atas materai 6000.
BERITA TERKAIT: Miris, Ternyata Masih Ada Rumah Mirip Kandang Sapi di Kota Cilegon
Akim yang sudah jelas merupakan warga Cilegon dengan dimilikinya KTP dan KK dari Pemkot Cilegon ini, mirisnya mengaku tidak pernah mendapat bantuan pemerintah sejak 5 tahun yang lalu.
Sementara saat dikonfirmasi kepada Lurah Bulakan, ia membenarkan bahwa warganya tersebut sudah akan masuk dalam program bantuan bedah rumah oleh pemerintah.
“Oh ya itu tadinya mau masuk program bedah rumah, ternyata persyaratan belum terpnuhi, makanya mau dibantu dengan sistem kemanusiaan atau gotong royong,” ujar Lurah Bulakan, Narun Sukardi, kepada faktabanten.co.id, Senin (28/1/2019) malam.
Lebih lanjut, Narun berjanji akan berupaya membangun rumah milik keluraga Akim ini pada bulan depan, dengan dana yang dihimpun dari para donatur.
“Dengan para donatur insyaallah bulan depan baru mulai mengumpulkan material kalau dah cukup segala sesuatunya langsung kita bangun,” ucapnya.
Diketahui, meski APBD Kota Cilegon yang kini sudah hampir mencapai Rp 2 triliun itu, karena adanya regulasi dan aturan terkait bantuan yang tidak fleksibel, maka kemampuan Pemerintah Daerah yang besar ini akhirnya tidak mampu menyentuh untuk membantu warganya yang tinggal di rumah dengan alas tanah liat dan dinding kayu bahkan sudah nyaris roboh tersebut. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]
