CILEGON – Penasihat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kesatuan Aksi Masyarakat Pemuda Kebonsari (Kampak), Muhtadi, mengapresiasi perhatian dan kerjasama usaha PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan pengusaha serta masyarakat sekitar pabrik.
Penegasan ini juga sekaligus menjawab isu miring yang beredar selama ini bahwa PT KTI dinilai kurang peduli dalam mengakomodir pengusaha lokal.
“Menurut pandangan saya PT KTI, sudah memberdayakan pengusaha lokal, dan perekrutan karyawanpun dari masyarakat sekitar,” tutur Muhtadi saat ditemui Awak Media, Senin (8/4/2019).
Dijelaskan Muhtadi, PT KTI selama ini sudah melakukan yang terbaik, sehingga pengusaha lokal ikut andil di dalam perusahaan milik Negara tersebut.
“Bisa dicek, di KTI, yang selama ini dilibatkan itukan pengusaha lokal,” jelasnya.
Diungkapkan Muhtadi, sebagai masyarakat dirinya tidak ingin ada keributan yang tidak mendasar. Jika ada hal-hal yang kurang pas, semua bisa dibicarakan dengan baik demi kemajuan pengusaha lokal.
“Saya sebagai masyarakat, tidak ingin ada keributan, lebih baik ada permasalahan untuk dibicarakan, semua pasti ada solusinya,” katanya.
Menurutnya, jika ada polemik dan konflik horizontal, maka dampaknya bukan hanya kepada pengusaha lokal, bahkan masyarakat sekitar akan merasakan dampak negatifnya.
“Bahkan masyarakat bisa kena dampaknya. Seperti yang kita ketahui, perekrutan PT KTI pun, merekrut karyawan dari masyarakat sekitar, dengan melibatkan Disnaker, ini semua saya jelaskan agar tidak terjadi kesalah pahaman,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan salah satu tokoh masyarakat Asep Saepudin, yang mengatakan bahwa PT KTI sudah memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada semua masyarakat.
“Salah satunya perekrutan karyawan, itu dari masyarakat sekitar, bahkan melibatkan pengusaha lokal dan disnaker, agar tidak terjadi kecemburuan,” tuturnya. (*/RedRT)
[socialpoll id=”2521136″]
