Proyek Trotoar Jalur Protokol Cilegon Diduga Jadi Lahan “Bancakan” Pejabat Dinas PU
CILEGON, FB – Pembangunan trotoar sekaligus drainase di Jalur Protokol Kota Cilegon oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Cilegon di tahun 2016 kemarin, menuai banyak kritik bahkan hujatan dari berbagai elemen masyarakat, karena kualitas hasil pekerjaannya yang buruk, bahkan tidak sesuai spesifikasi.
Pengerjaan trotoar di beberapa titik di Kota Cilegon ini dianggap asal-asalan, bahkan beberapa titik lokasi diantaranya masih menyisakan pekerjaan yang belum selesai, padahal seharusnya tenggang waktu akhir proyek tersebut hanya sampai akhir Desember 2016 lalu.
Salah seorang pejabat teras di lingkungan Pemkot Cilegon bahkan mengecam hasil pekerjaan trotoar tersebut. Ia menilai infrastruktur trotoar yang sudah terbangun terlihat acak-acakan bahkan terkesan dipaksakan.
“Lihat saja trotoar yang baru jadi acak-acakan gitu,” ujar pejabat tersebut, saat ditemui di ruangannya, Jumat kemarin, 6 Januari 2017.
Kritik yang sama juga dilontarkan Ketua LSM PPM DPD Cilegon, Muhamad Mulyadi. Ia menilai jika proyek trotoar dan drainase tersebut tidak memperhatikan spesifikasi teknis, karena water box culvert tidak dilandasi bantalan beton (LC) terlebih dahulu sebelum dipasang.
“Kami tahu kalau proyek pembangunan trotoar tersebut dari awal sudah tidak sesuai dengan spek,” ujarnya kepada awak media, kemarin.
Lebih parahnya lagi, Dinas PU memberikan kelonggaran bagi para kontraktor yang mengerjakan proyek trotoar jalan bernilai miliaran rupiah tersebut.
Bahkan LSM menuding, proyek ini menjadi lahan bancakan bagi beberapa pejabat utama di lingkungan Dinas PU Kota Cilegon.
Mulyadi mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi terhadap perusahaan yang melakukan pengerjaan trotoar tersebut. Hasilnya, ia menemukan bahwa perusahaan kontraktor pemenang tender paket trotoar tersebut, ternyata hanya dipinjam bendera saja.
“Kita sudah investigasi yang punya bendera (perusahaan-red), mereka mengakui kalau mereka hanya di pinjam bendera saja,” ungkap Mulyadi. (*)