Room Karaoke Bintang Laguna Tetap Buka di Tengah Covid-19

Sankyu

CILEGON – Meski Walikota Cilegon Edi Ariadi sudah hampir tiga pekan mengeluarkan Surat Instruksi Nomor 2 Tahun 2020, terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Di mana pada poin 4 huruf b surat tersebut, menyatakan agar tidak beroperasinya penyelenggaraan hiburan yang diatur Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang Perizinan Hiburan, dalam waktu yang belum ditentukan.

Namun tempat hiburan berupa room karaoke sebagai penunjang seperti di Restoran Bintang Laguna yang terletak di Jalan protokol Kota Cilegon, ternyata kedapatan masih tetap buka dan beroperasi hingga malam ini, Sabtu (4/4/2020).

Masyarakat kini mempertanyakan terhadap ketegasan Pemkot Cilegon dalam menjalankan instruksi dari orang nomor satu di Cilegon. Terlebih tempat hiburan lainnya sudah menghentikan operasinya.

Dari pantauan langsung wartawan di lokasi Restoran Bintang Laguna, memang benar adanya bahwa masih ada orang yang berkumpul.

Saat masuk ke dalam mulai terdengar suara musik dan orang bernyanyi dari room karaoke yang sedang ramai. Hal itu bisa terpantau dari banyaknya kendaraan pengunjung yang terparkir.

Sekda ramadhan

Salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya membenarkan jika tempat usahanya tidak pernah libur meski tengah ramai wabah Covid-19.

“Iya buka terus mas, tapi nanti tanya atasan saya aja ya,” ujarnya singkat.

Pengawas Operasional Restoran Bintang Laguna, Andi, saat dikonfirmasi awalnya ia berkilah jika yang masih beroperasi adalah restoran saja. Namun setelah tempat hiburan karaoke kedapatan ada pengunjung yang bernyanyi, ia tak bisa mengelak.

“Ini kan restoran, kita tetap menjaga dengan mengadakan hand sanitazer, dan desinfektan kita siapkan. Kita terapkan pembatasan tamu di bawah 10 maksimal 8 ya termasuk di room meeting dan karaoke, ini bentuk kepatuhan kita pada aturan,” kilahnya.

“Banyak pengunjung yang komplain dengan aturan ini, karena tamu gak bisa banyak,” keluhnya.

Dia sendiri mengaku bahwa sudah terjadi pengurangan jumlah karyawan, karena kegiatan usaha tidak maksimal.

“Setengah karyawan saja yang masuk. Gantian seminggu masuk, seminggu libur. Kita jam 9 malam prepare tutup semua. Kita ikut kena dampak, ada pengurangan pengunjung sampai 90 persen,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda