Sambut Ramadhan, Ratusan Warga Citangkil Cilegon Gelar Pawai Obor 

 

CILEGON – Ratusan umat Islam melakukan pawai obor di Kapudenok Julalen, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten. Pawai obor tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H / 2023 M.

Pantauan Fakta Banten, Selasa (21/03/2023), terlihat ribuan umat Islam yang terdiri dari Bapak-Ibu, Pemuda-Pemudi, dan anak-anak dari masyarakat Lingkungan Kapudenok Julalen, RT 03 RW 01, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon sudah berkumpul di samping Masjid Jamiul Barokah di Jalan Ir. Sutami.

Terlihat barisan warga membentang hampir memenuhi panjang jalan tersebut dan membuat jalan padat.

Ketua RT 03 Lingkungan Kapudenok Julalen Heru Jaelani mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan masyarakat Kapudenok Julalen dalam rangka menyambut bulan puasa dengan cara pawai menggunakan obor dan mengelilingi kampung-kampung di Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil.

“Ini emang udah sering kita lakukan, yaitu pawai obor, menggunakan mobil tadi ada ibu-ibu qosidah, terus rata-rata banyak yang jalan kaki membawa obor, dari berbagai kalangan. Selain itu ada juga yang mengikuti dari belakang menggunakan kendaraan motor. Hampir semua warga di Julalen ikut pawai ini,” kata Heru.

Terlihat mobil bak terbuka berada di posisi belakang dan membawa ibu-ibu qosidah, dan kemudian di depannya diikuti oleh anak-anak, remaja, dewasa, baik itu laki-laki maupun perempuan, berjalan kaki membawa obor sambil bersholawat dan melantunkan lagu Marhaban Ya Ramadhan.

Masyarakat sekitar Lingkungan Kapudenok Julalen, seperti Lingkungan Delingseng, Lingkungan Weri, warga Perumahan Grand Sutra Kota Cilegon, terpukau dengan arak-arakan lautan manusia yang bernyalakan api.

Ketua RT 03 Heru berharap, dengan adanya pawai obor ini, bisa memberitahukan kepada Masyarakat Kota Cilegon khususnya warga Kelurahan Lebak Denok untuk bersiap diri menghadapi bulan suci. Tentunya dengan kesiapan jasmani dan rohani.

“Ya inikan kita bagaimana membumikan tradisi yang sudah berjalan, tapi tidak lain tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa kita ini mau masuk ke bulan puasa, maka harus banyak yang kita siapkan. Dan harus ada perubahan diri menjadi lebih di dalamnya,” jelas Heru.

“Antusias masyarakat sangat baik, dan saya berharap masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam bulan puasa dan melaksanakan ibadah puasa full penuh 1 bulan demi menggapai ridho Allah SWT,” imbuhnya. (*/Hery)

Honda