SD Madani Abaikan Surat Edaran Walikota Cilegon, Gelar Wisuda di Luar Sekolah dengan Biaya Rp750 Ribu per Murid

 

CILEGON – Sekolah Dasar (SD) Madani salah satu tempat pendidikan di Kota Cilegon yang tetap menggelar acara perpisahan atau wisuda bagi siswa kelas akhir di luar lingkungan sekolah.

Hal ini tetap dilakukan meski sebenarnya telah ada larangan resmi dari Walikota Cilegon, Robinsar.

Acara perpisahan itu berlangsung di Gedung Dinas Kominfo Pemkot Cilegon pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Berdasarkan informasi yang beredar, setiap orang tua siswa dibebankan biaya sebesar Rp750 ribu untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Besaran dan jadwal pembayaran tertuang dalam surat edaran internal pihak sekolah yang telah disampaikan kepada para wali murid.

Meskipun itu sekolah swasta, kebijakan pihak sekolah SD Madani ini menuai sorotan publik.

Sebab jelas-jelas diduga mengabaikan Surat Edaran Wali Kota Cilegon Nomor 497 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Study Tour dan Perpisahan atau Pelepasan pada Satuan Pendidikan.

Dalam surat edaran tersebut, secara tegas disebutkan bahwa seluruh satuan pendidikan mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA/SMK di wilayah Kota Cilegon dilarang menggelar kegiatan study tour ke luar daerah maupun perpisahan yang diselenggarakan di luar lingkungan sekolah.

Larangan ini dikeluarkan untuk menghindari beban finansial yang berlebihan kepada orang tua siswa serta menjaga kesederhanaan dalam kegiatan pelepasan siswa.

Bahkan, sejumlah wali murid SD Madani mengaku menerima pesan pengingat pembayaran dari pihak sekolah melalui WhatsApp.

Kepada Fakta Banten, salah satu wali murid menunjukkan isi pesan tersebut yang mengatasnamakan staf tata usaha sekolah.

“Assalamu’alaikum, Pak. Saya Roni dari Tata Usaha SD Madani. Kami ingin mengonfirmasi pembayaran acara penglepasan. Jika sampai sore ini belum ada konfirmasi, kami anggap tidak mengikuti penglepasan. Mohon maaf, tidak disediakan kursi dan tidak ada pemanggilan untuk pengalungan. Bendahara, tembusan Kepala Sekolah.”

Yang lebih dikeluhkan lagi oleh wali murid, kebijakan acara perpisahan oleh SD Madani tersebut terkesan memaksa semua muridnya untuk ikut serta.

Ada satu pesan WhatsApp yang sangat meresahkan, yakni soal konsekuensi jika tidak mengikuti acara perpisahan tersebut.

“Mohon diselesaikan sekarang Karena yang lain pun sama harus menyelesaikan sekarang. Kalau ijazah ya kami tahan. Kalau belum selesai,” isi chat WA dari pihak sekolah lagi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SD Madani.

Saat coba dikonfirmasi kepada Staf TU yang mengirimkan pesan tersebut, panggilan WhatsApp wartawan Fakta Banten tidak menjawab. (*/Nandi)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien