Sebut JLS Cilegon Jalur Perekonomian Penting, Dewan Minta Walikota Beri Perhatian Ekstra
CILEGON – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cilegon Edison Sitorus menyebut Pemerintah Kota harus memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi Jalan Lingkar Selatan (JLS).
Terlebih, jalan tersebut dinilai merupakan jalur pergerakan perekonomian nasional yang cukup penting.
Edison yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Cilegon mengatakan, Pemerintah Kota harus mengalokasikan anggaran minimal Rp10 miliar setiap tahunnya.
“Itu memang Jalan Lingkar Selatan gak masuk dalam APBD 2023. Dan saya yang kemarin protes waktu rapat banggar hanya dibudgeting Rp5 miliar, gila kan. Jangan sampai, alokasi anggaran terfokus hanya terhadap pembangunan RSUD yang menyedot anggaran mencapai Rp90 miliar,” ujar Edison, Rabu (3/5/2023).
Lebih lanjut dia menyampaikan, pembangunan Jalan Lingkar Selatan tidak kalah penting dari bangunan RSUD, karena JLS sangat dibutuhkan juga demi kemajuan perekonomian Kota Cilegon dan pariwisata nasional
Namun dengan minimnya alokasi anggaran untuk JLS, Edison menilai Walikota Cilegon bukan hanya tidak bisa melakukan perbaikan, melainkan juga memperburuk citra kotanya sendiri.
“Dan kemarin (perbaikan) juga sudah dilewati untuk jalur mudik ke Sumatera, nah ini mah kesalahan dari Walikota Cilegon karena tidak dibugeting. Harusnya setiap tahun dibudgeting minimum Rp 10 Miliar,” katanya.
Terkait dengan lalu-lintas truk-truk over dimensi dan overload, Edison menilai Dinas Perhubungan (Dishub) tidak bisa melarangnya. Mengingat hal itu akan menghambat pengiriman material perusahaan besar, maupun material yang masuk ke Pelabuhan Pelindo yang akan mematikan pergerakan perekonomian nasional.
“Itu jalur Pelabuhan loh. Orang sekarang ke Jakarta lewat lingkar ngangkat dua Pelabuhan. Ini Dishub kalau mau memberhentikan itu sama aja cari masalah,” tuturnya.
Oleh sebab itu menurutnya, langkah tepat untuk menjaga kondisi JLS tetap baik adalah budgeting anggaran perbaikan setiap tahunnya Rp 10-15 miliar. Disebutkan oleh Edison, bahwa dalam dua tahun belakangan, yaitu tahun 2022 dan 2023 tidak ada anggaran untuk perbaikan JLS.
Sebelumnya, Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon yang pada momen mudik lebaran lalu digunakan sebagai jalur pemudik motor dan angkutan logistik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera via Pelabuhan Ciwandan, kondisinya saat ini terancam akan kembali rusak parah.
Pasalnya, setelah jalan tersebut diperbaiki guna memperlancar arus mudik, kini JLS Cilegon mulai kembali digunakan untuk jalur angkutan truk dengan bermacam-macam muatan, seperti muatan pasir dan angkutan material industri yang melebihi kapasitas atau tergolong dalam kategori ODOL (Over Dimensi Over Load).
Diketahui sebelumnya juga, jalan yang diberi nama Jalan Aat-Rusli itu dalam kondisi yang rusak berat akibat bebasnya lalu-lintas truk-truk ODOL. (*/Wan)