CILEGON – Pernyataan sikap DPC PDIP Cilegon yang mengusulkan ketuanya Reno Yanuar untuk mengisi kekosongan kursi wakil walikota Cilegon pada Sabtu (27/1/2018). Disisi lain, pengurus DPD Partai Golkar Kota Cilegon ketika disinggung terkait soal ini menyebut sikap tersebut kurang etis, karena untuk membicarakan perebutan posisi wakil walikota Cilegon untuk saat ini harus menunggu walikota Cilegon non aktif Tb Iman Ariyadi diputuskan bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Selain PDIP, partai politik lainnya juga diketahui mulai mengusung nama-nama untuk menduduki jabatan wakil walikota Cilegon apabila Plt walikota Cilegon Edi Ariyadi menjadi walikota definitif.
“Kalau kemarin PDIP sudah begitu (mengusulkan nama untuk diusung menjadi wakil walikota), kemudian Partai Amanat Nasional (PAN) bilang begitu, ya silahkan sajalah. Karena itukan hak dia untuk berbicara,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Cilegon Sutisna Abas, saat dihubungi melelui telepon selulernya. Minggu (28/1/2018).
Sutisna juga mengatakan Golkar Cilegon belum mau membicarakan siapa nama yang akan diusung untuk menempati posisi wakil walikota. Karena saat ini Golkar Cilegon masih fokus membantu persoalan hukum yang dihadapi Iman Ariadi. Selain itu pihaknya akan berupaya membuktikan kalau Iman yang juga sebagai ketua DPD Golkar Cilegon itu tidak bersalah.
“Kalau sudah ada putusan pengadilan bahwa Pak Iman bersalah, sudah incracht baru Golkar Cilegon mengadakan rapat internal. Bukan berarti kita tidak mau memikirkan, tapi yang paling penting kita mensuport pak Iman untuk bisa membuktikan bahwa beliau tidak bersalah,” ucapnya. (*/Ilung)