Tinggalkan Lubang, Pekerjaan Galian Pipa PGN di Cilegon Rugikan Warga

Lazisku

CILEGON – Proyek pekerjaan galian untuk penanaman Pipa Gas Negara (PGN) yang berlokasi di tepi Jalan Protokol Kota Cilegon, tepatnya di kawasan Sukmajaya hingga Cibeber menyisakan banyak lubang akibat pengurukan tidak dilakukan maksimal oleh pihak PT. KSO Pratiwi Dhamma Tian selaku kontraktor pelaksana.

Hal ini dianggap mengganggu dan merugikan para pengendara yang melintas di jalan Raya Cilegon- Serang tersebut. Seperti diungkapkan Safik, warga Cilegon yang hampir setiap hari melintasi jalan itu.

“Ya jelas terganggu kita, apalagi kalau lagi macet, banyak sepeda motor yang nyelip-nyelip dari pinggir terjerembab di lubang itu kemarin ada yang hampir jatuh. Tadinya saya lihat diurug rata dengan tanah liat, karena amblas jadinya berlubang. Harusnya kalau ssbelumnya ada lapisan aspal ya harus diaspal lagi seperti semula,” ungkapnya, kepada faktabanten.co.id, Minggu (30/12/2018).

Ks

Keluhan senada juga diutaralan oleh pengendara lainnya Masduki, bahkan ia mengecam pekerjaan kontraktor yang dianggapnya tidak tanggap memperbaiki jalan yang sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas itu.

dprd pdg

“Ini proyek negara kok asal gitu sih, katanya untuk pipa gas milik negara, jalan ini juga milik negara kok dibikin banyak lubang seperti itu. Rugi dong saya bayar pajak kendaraan ke negara kalau jalannya jadi rusak, apalagi ini seperti sengaja dibiarkan. Siapa sih kontraktornya harus tanggung jawab dong,” keluhnya.

Dari pantauan langsung, meski pekerjaan menguruk lubang-lubang di sepanjang jalan kawasan Sukmajaya yang berdiamter sekitar 1 meter x 40 centimeter itu sudah dilakukan sepekan lebih. Namun karena pemadatan akibat beban roda kendaraan yang melindas dan serapan air hujan, bekas galian itu kembali amblas dan menjadi lubang sedalam hingga 30 centimeter. Selain itu, masih juga terdapat karung-karung yang berisi tanah liat di sekiar bekas galian.

Salah satu mandor dari PT. KSO Pratiwi Dhamma Tian yang enggan disebutkan namanya, ketika coba dikonfirmasi wartawan terkait banyaknya lubang akibat bekas galian yang tidak diaspal kembali tersebut. Pihaknya terkesan menghindar dan enggan menjawab pertanyaan.

“Saya cuma disuruh masang (spanduk rambu) ini sama orang kantor, kontraktornya PT KSO Dhamma, konsultannya gak ada,” ujarnya saat ditemui di kawasan depan Hotel Sukma.

Saat disinggung soal kapan akan memperbaiki bekas galian yang berlubang tersebut, pihaknya hanya diam saja tak menjawab pertanyaan wartawan.(*/Ilung)

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien