BUMD Agrobisnis Banten Dapat Suntikan Rp75 Miliar, Untuk Apa?

Hut bhayangkara

SERANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agrobisnis Banten Mandiri mendapat suntikan modal Rp75 Miliar dari APBD Banten 2021.

Modal tersebut digunakan untuk melaksanakan berbagai program bisnis termasuk persiapan Industri Dairy Farm produksi susu sapi perah dan industri gilingan padi “Resmilling” atau penggilingan padi berskala besar.

Direktur Oprasional BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri, Ilham Mustofa mengatakan, peruntukan dana tersebut difokuskan untuk modal udaha baik secara modal aset maupun modal lancar dialokasikan untuk pembelian alat-alat produksi terkhusus persiapan Industri Resmilling.

“Dikita (PT Agrobisnis Banten Mandiri) permodalan ini kan sampai dengan 2021 itu Rp75 Miliar. Nah Rp75 miliar ini kita fokus ke pengadaan alat produksi salah satunya adalah Resmilling di Banten Utara dan Banten Selatan,” ujarnya kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRD Banten, Kota Serang, Jumat, (22/1/2021)

Pihaknya menyebut, penggilingan padi dari satu resmilling kapasitas per hari itu diproyeksikan bisa menghasilkan 50 sampai 60 ton beras.

“Jadi ketika penempatan Resmiling terdapat di dua lokasi Uatara dan Selatan maka serapan gabah per hari mencapai 100 ton,” katanya.

“Harapan kita gabah petani ini setiap panen ngga keluar daerah. Maka kita akan melakukan contract farming. Jadi, Kontrak Farming mudah akan masuk ke penggilingan beras kita,” sambungnya.

Dijelaskannya, penggilingan beras modern itu bisa menyerap gabah petani lokal secara optimal bahkan hasilnya nanti bisa menciptakan beras premium, karena beras medium super sudah banyak dihasilkan oleh petani di Tanah Jawara.

Loading...

“Februari-Maret ini kan sudah masuk panen  padi di wilayah selatan. Nah ini juga sudah mulai kita akan menerima gabahnya melalui cadangan pangan daerah kita bersinergi termasuk dengan Kabupaten Kota,” katanya.

Sementara untuk peternakan sapi perah yakni sebagai alternatif untuk membangkitakan petani peternak lokal.

“Karena Banten satu-satunya Provinsi yang belum ada Industri Dairy Farm,” ucapnya.

Tahapan awal yang akan dilakukan secara fundamental adalah menciptakan alat  produksi serta akan dibangun peternakan dengan standar yang maksimal sehingga nanti akan tumbuh peternak rakyat.

DPRD Pandeglang

“Lahan yang kami siapkan mulai dari 10 hektar dulu, karena tetap nanti ada lahan hijauan yang di berdyaakan melalui petani baik petani jangung, dan tanam rumput. Jadi, nggak semuanya dikelola oleh BUMD. Karena, kita bukan hanya sekedar bisnis tapi juga harus bisa memberikan kesejahteraan bagi petani peternak,” jelasnya.

Adapun lokasi peternakan sapi perah sesuai maping akan dipusatkan di wilayah Mandalwangi dan Gunung Sari, namun masih dilakukan riset lokasi karena terdapat beberapa persyaratan yang belum terpenuhi seperti lokasi ketinggian peternakan.

“Ini masih kita kaji, riset dulu karena harus kita buat, kita nggak nunggu alat produksi ini jadi, tapi akan terus bergerak,” terangnya

Agrobisni sendiri diketahui bekerjasama dengan daerah lain untuk pengembangan bisnis sapi potong dalam rangka menyuplai kebutuhan masyarakat ditengah kenaikan harga impor. Terlebih jelang bulan Ramadhan dan lebaran.

“Untuk tahun ini kan kita lagi dorong goverment to goverment antara Banten dengan NTT (Nusa Tenggara Timur) untuk sapi lokal. Sapi lokal kita hadirkan salah satu kebutuhannya untuk Kurban, kita siapkan sekitar 5.000 ekor untuk pasar Banten dan Jabodetabek,” pungkas Ilham. (*/Faqih)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien