Datangi Komisi II, Gappenda Minta Harga Daging Sapi di Banten Turun
SERANG – Gabungan Pengusaha dan Penjual Daging (Gappenda) Provinis Banten mendatangi Gedung DPRD Banten, Rabu (27/1/2021). Tujuan mereka ingin menyampaikan aspirasi kepada Komisi II.
Pantauan Fakta Banten, mereka diterima oleh Komisi II beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, diantaranya Dinas Pertanian (Distan), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan hadir dari pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Banten.
Ketua Gappenda Banten, Aeng Khaeruzzaman berharap pertemuan itu memberikan dampak positif terhadap para pedaging sapi di Banten. Terutama mereka meminta agar harga daging turun, dengan melakukan upaya penekanan kepada feedloter.
“Percuma kita juga hari ini berdiskusi beraudien kalau tidak ada penekanan kepada feedloter itu.Kalau ada penekanan kemarin pasti turun,” ujar Aeng kepada wartawan usai audiensi.
Menurutnya, Banten harus seperti daerah lain untuk dapat mengumumkan secara terbuka soal ketetapan harga.
“Jakarta sudah diumukan bahwa harga sapi hidup Rp46.00p kenapa di Banten Rp.47,700,” katanya.
“Kenapa di DKI bisa turun di Banten minus Tangerang tidak? sekrang di Jabodetabek sudah turun dari berapa ke berapanya gak tahu cuma itu sudah di 46 ribu udah diekspos di televisi. Kenapa di Banten harganya masih mencapai 47.700,” sambungnya.
Untuk itu pihaknya meminta kepada pihak legislatif dan eksekutif itu supaya mendorong pemerintah pusat untuk bekerjasama dengan para feedloter.
“Supaya harga yang ada di Banten ini diturunkan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Banten sekaligus Wakil Ketua Komisi II, Yoyon Sujana menegaskan, dari awal kenaikan harga daging pihaknya meminta agar para pedang segera menyampaikan kepada Komisi II.
Yoyon mengatakan, saat pihaknya menyampaikan situasi yang terjadi, asosiasi pedagang daging tersebut memahami bahwa yang menentukan harga daging sapi adalah dari Kementerian Perdagangan.
Pihaknya sepakat agar harga daging sapi diharga Rp105-110 ribu. Dibanding dengan harga saat ini yang menginjak diharga Rp120-130 ribu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengaku akan segera menyelesaikan persoalan yang tengah dialami para pedagang sapi.
“Ini kita sebuah permasalahan yang akan kita pecahkan solusinya. Salah satu solusi dari pemerintah kita akan meningkatkan kerja sama peternakan di luar feedlot yang sekarang ada,” katanya.
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, Komisi II dangan OPD terkait akan koordinasi dengan pemerintah pusat.
“Baik Kementerian perdagangan, Kementerian pertanian karena kan kita gak lepas regulasi pusat,” kata Agus. (*/Faqih)