Diskon 50 Persen Tarif Listrik Sumbang Deflasi di Banten Awal Tahun 2025
SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tarif listrik menjadi salah satu penyumbang deflasi di Banten. Per Januari 2025, deflasi di Banten tembus minus 1,05.
Kebijakan penurunan harga 50 persen untuk tarif listrik, menjadi pemicu deflasi awal tahun ini.
Selain listrik, BPS Banten juga mencatat bahan bakar turut menyumbang deflasi.
“Deflasi atau penurunan yang terjadi minus 1,5 itu lebih cenderung disebabkan penurunan pada kelompok pengeluaran listrik, air dan bahan bakar, rumah tangga,” ujar Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, Senin, (3/2/2024) kemarin.


“Dua kelompok mengalami deflasi, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,23 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen,” sambungnya.
Sedangkan untuk inflasi, secara year on year (y-on-y) Provinsi Banten sebesar 0,85 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang sebesar 1,73 persen
Penyumbang inflasi, rinciannya terdapat dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,38 persen. Lalu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,09 persen.
“Untuk kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,92 persen kelompok kesehatan sebesar 2,61 persen,” ujarnya.
Kemudian kelompok transportasi sebesar 0,78 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,30 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen. (*/Ajo)
