SERANG – Perekonomian Banten yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp177,29 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp119,27 triliun.
Kepala Badan Statistik Provinsi (BPS) Provinsi Banten Dody Herlando dalam keterangan resminya menyebut, ekonomi Banten triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 tumbuh 4,97 persen atau (y-on-y).
“Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 16,98 persen,” kata Dody, seperti dikutip dari website BPS Banten, pada Kamis, (2/6/2022).
Dari sisi pengeluaran lanjut Dody, komponen total net ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 36,78 persen.
Sementara, ekonomi Banten triwulan I-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,48 persen atau (q-to-q).
Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,23 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh komponen total net kespor sebesar 23,53 persen,” katanya.
Di lihat dari struktur ekonomi provinsi se-Pulau Jawa, pada triwulan I-2022 masih didominasi oleh DKI Jakarta yang memberikan kontribusi terhadap PDRB se-Pulau Jawa sebesar 29,50 persen.
“Kemudian, Jawa Timur dan Jawa Barat menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan kontribusi mencapai 25,10 persen dan 22,48 persen. Sementara itu, Banten memberikan kontribusi sebesar 6,85 persen,” ujarnya. (*/Faqih)