Indeks Pembangunan Manusia di Banten Naik 0,01 Persen

BPRS CM tabungan

SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 mengalami peningkatan 0,01 persen.

Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, pembangunan manusia di Banten mengalami kemajuan. Misalnya, pada tahun 2020 IPM Banten telah mencapai 72,45 atau meningkat 0,01 persen dibanding dengan tahun lalu yang sebesar 72,44.

“Pada tahun 2020 status pembangunan manusia Banten masih berada pada level atau kategori Tinggi. Status tersebut sudah diraih Banten sejak tahun 2015,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12/2020).

IPM sendiri merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan. Antara lain, pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Menurutnya, meningkatnya IPM Banten tahun 2020 terjadi pada tiga komponen pembentuk. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen Rata-rata Lama Sekolah (RLS), sedangkan komponen yang mengalami penurunan adalah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (PKP).

“Adapun nilai atau capaian Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), RLS, dan PKP, mencapai 69,96 tahun, 12,89 tahun, 8,89 tahun, dan 11,96 juta rupiah,” jelasnya.

Loading...

Untuk IPM tertinggi masih tetap diduduki oleh Kota Tangerang Selatan dengan 81,36 persen, disusul Kota Tangerang 78,25 persen, kemudian Kota Cilegon 73,05 persen, Kota Serang 72,16 persen, Kabupaten Tangerang 71,92 persen, Kabupaten Serang 66,70 persen, dan Kabupaten Pandeglang 65,00 persen.

“Dan terendah diduduki Kabupaten Lebak 63,91 persen,” sebutnya.

Ia mengatakan, hanya ada lima wilayah yang mengalami peningkatan IPM.

Tercatat, Kabupaten Serang tumbuh 0,48 persen. Sehingga menjadi daerah yang pembangunan manusianya mengalami kemajuan paling pesat. Kemajuannya itu, didorong oleh cepatnya perbaikan pada dimensi kesehatan dan dimensi pengetahuan.

Disusul, Pandeglang tumbuh 0,14 persen, Kota Serang tumbuh 0,08 persen, Kota Cilegon dan Lebak tumbuh 0,05 persen. Sedangkan daerah yang mengalami penurunan IPM, ada di Kabupaten Tangerang minus 0,01 persen, Kota Tangsel minus 0,15 persen.

“Sementara Kota Tangerang yang penurunan IPM-nya paling besar yakni minus 0,23 persen, dipengaruhi turunnya dimensi standar hidup layak serta lambatnya perbaikan pada dimensi kesehatan dan dimensi pengetahuan,” pungkasnya (*/Faqih).

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien