Rayakan Milad Ke-68, MCRB Banten Gelar Keceran Tjimande

DPRD Cilegon Idul Adha

SERANG – Kesenian Pencak Silat dan Seni Budaya Banten Indonesia Tjimande, Mande Cipta Rasa Banten (MCRB) menggelar acara Milad ke-68 di Kampung Wadas Kubang, Desa Sindang Sari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang Provinsi Banten, Sabtu (16/11/209).

Acara tersebut mengusung tema “Menjaga dan Merawat Pencak Silat dan Seni Budaya Banten Sebagai Ajang Silaturahim Satu Persatuan Aliran Tjimande untuk Pembangunan Provinsi Banten”, yang diawali dengan pembacaan silsilah para Leluhur dan Ketokohan pendahulu Tjimande dan dimeriahkan pula dengan pertunjukan seni tari pencak silat dan Kesenian Debus mulai dari anak-anak, remaja sampai dengan dewasa dari tiap padepokan.

Pendiri sekaligus Guru Besar MCRB, Abah Aep Saepudin Ismail dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin tahunan, termasuk ritual keceran, bahwa anggota harus sepahit, semanis, dan harus satu kata satu perbuatan saling asah, saling asuh, saling menolong antar sesama MCRB.

DPRD Pandeglang Kurban

“Kegiatan tahun ini adalah kegiatan rutin setiap tahun, dan selain milad kita adakan ritual Keceran untuk semua anggota MCRB dan semua padepokan yang ada di daerah – daerah di Provinsi Banten. Pada momen ini, mari kita tingkatkan kesolidan, kekompakan, dan kepedulian mudah-mudahan ini menjadikan rahmat dan keberkahan hidup kita semua,” ujarnya.

Lebih lanjut Abah Aep mengatakan, bahwa MCRB lebih mengutamakan kekompakan dan kebersamaan antar organisasi dan padepokan.

Gerindra Banten Idul Adha

“Di MCRB kami lebih berprinsip pada kebersamaan satu sama lain yaitu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, itulah di kami,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut, Ridwan Kholik dalam sambutannya menyampaikan, acara milad ini merupakan kesempatan untuk menjalin tali silaturahim dan kekompakan MCRB dan Aliran Tjimande. Ridwan juga mengucapkan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

Kpu

“Bahwa kebudayaan warisan leluhur ini harus selalu dilestarikan. Kita harus tetap berkomitmen, harus tetap bersinergi, untuk membawa nama besar MCRB ini dan juga harus tetap menjaga, merawat, melanjutkan warisan para pendahulu kita,” tuturnya.

Menurut Ridwan, bila melihat keluarga MCRB di milad yang ke-68 di Banten lebih maju, apalagi perwakilan dari setiap daerah provinsi juga ada.

Untuk itu Ridwan mengapresiasi para pendekar di Banten yang konsisten dan menjadi kekuatan kebersamaan yang tentunya hal ini menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI dan Pancasila.

“Tentu ini bentuk kecintaan kita dalam mempertahankan dan melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal, yang merupakan titipan dari leluhur, dan alhamdulillah di kabupaten Serang dan Provinsi Banten para ulama, umaro dan jawaranya masih kompak,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD MCRB Provinsi Banten Dede Gunadi mengatakan MCRB sendiri sudah mempunyai AD/ART semenjak tahun 2000.

Pihaknya juga berharap kedepannya, pembinaan sinergisitas dengan berbagai pihak lebih terbangun, karena sebagai organ peguron harus tetap melestarikan budaya di tengah kondisi perubahan zaman

“Kalau seni ini punah, siapa yang akan melanjutkan, dan saya berharap dalam melestarikan budaya ini tidak hanya MCRB saja, tapi perguruan yang lain pun ikut melestarikan,” ucapnya.

“Perihal ritual Keceran ini, bahwa selalu diadakan setiap tahunnya pada bulan mulud dan kalau untuk jumlah Perguruan dan Padepokan hampir di setiap daerah Provinsi Banten ada,” tandasnya. (*/Red)

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien