Terus Gaungkan Penolakan PIK 2, Khalid Miqdar Sebut Masyarakat Banyak Jadi Korban Penyerobotan Tanah

SERANG – Aktivis Pagar Laut yang juga dikenal sebagai representasi nelayan Banten, Khalid Miqdar, kembali menegaskan penolakannya terhadap proyek reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang dinilainya semakin merugikan masyarakat kecil.
Khalid menyebut bahwa proyek tersebut kini kian menunjukkan indikasi penyerobotan tanah milik warga oleh pihak korporasi.
“Yang jelas, makin ke sini makin banyak masyarakat yang jadi korban penyerobotan tanah oleh pihak Aguan Cs. Artinya, kezalimannya sudah tidak bisa ditoleransi lagi,” ujar Khalid, kepada Fakta Banten, Minggu (13/4/2025).
Ia pun menilai bahwa negara terkesan membiarkan bahkan melindungi praktik-praktik melawan hukum yang dilakukan dalam proyek tersebut.
“Jangan sampai negara justru main drama, berpura-pura netral, tapi malah jadi bantalan bagi para penjahat tingkat desa,” tegasnya.
Khalid juga menyinggung soal belum tuntasnya pencabutan pagar laut di sejumlah titik yang dinilainya menjadi simbol sandiwara hukum dan ketidakberpihakan terhadap rakyat.
“Secara fisik aja sudah kelihatan sandiwaranya, pagar laut masih berdiri. Itu bukti dramanya nyata. Kalau hal yang kelihatan aja dipermainkan, apalagi hal yang tak terlihat seperti administrasi, perizinan, amdal, dan regulasi,” katanya.
Menurut Khalid, ketimpangan informasi dan akses terhadap proses hukum menjadi alasan mengapa masyarakat kecil merasa ditindas oleh kekuatan modal dan kekuasaan.
“Rakyat kecil nggak bisa lihat kongkalikongnya. Tapi kalau proses pencabutan pagar laut saja sudah main drama, apa yang bisa kita harapkan dari proses yang lebih teknis dan tersembunyi?” tambahnya.
Terkait pernyataan sikap yang ia unggah melalui akun TikTok pribadinya dan tersebar luas di media sosial, soal secara terbuka meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera turun tangan menyikapi polemik PIK 2, jika tidak diindahkan atas nama Koalisi Rakyat Banten (KRB) menyatakan perang secara fisik.
“Dalam video itu rakyat darimana aja dan dimana saja yang jelas mereka adalah dari semua wilayah daerah provinsi Banten dan tokoh-tokoh nasional yang ada,” terangnya.
Disinggung soal pembukaan pendaftaran relawan Pejuang Banten untuk memperkuat gerakan penolakan terhadap PIK 2, Khalid enggan menjelaskan secara detail.
“Terkait pendaftaran relawan, saya tidak akan memberikan informasi lebih. Itu bagian dari strategi internal, Persiapan perlawanan tidak bisa saya jawab,” tandasnya.(*/Nandi)