Wagub Tekankan Pendidikan di Banten Harus Berdasar Filosofi Pluralisme

Hut bhayangkara

SERANG – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengingatkan dunia pendidikan, khususnya di Banten. Langkah itu dilakukan untuk memperkuat pendidikan multikultural yang mengedepankan toleransi terhadap perbedaan di masyarakat.

Menurutnya, pendidikan multikultural adalah proses pengembangan untuk menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis dan suku.

“Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme ke dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan atau equality, saling menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan sosial,” kata Andika dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8/2021).

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, pendidikan merupakan satu bidang yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah.

“Pendidikan yang berkualitas akan mengantarkan suatu daerah menjadi maju, makmur dan sejahtera. Pendidikan juga merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Andika meyakini, pendidikan dapat menurunkan angka kemiskinan dan keterbelakangan, serta merupakan jalan meraih kesejahteraan.

Ditambah kata dia, kualitas sumber daya manusia berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, sehingga semakin baik tingkat kualitas modal manusia (human capital) akan semakin baik pula tingkat kesejahteraan.

“Karena peran pentingnya, peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Banten yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022,” katanya.

Andika mengaku, Pemprov Banten berupaya memberi layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan warga masyarakat.

Loading...

“Salah satu program prioritas Pemprov Banten saat ini adalah meningkatkan aksesibilitas dan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas lanjut Andika, dapat dilakukan di antaranya dengan penjaminan mutu pendidikan yakni dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan.

Demikian dilakukan guna terbentuknya sekolah berbasis mutu, serta peningkatan kapasitas SDM pendidikan melalui pelatihan kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan.

Selanjutnya ia melanjutkan, perlu dilakukan pengembangan pembelajaran yang berkualitas melalui kurikulum yang andal serta tenaga pendidik yang profesional dan kompeten.

“Karena itu, penyelenggaraan pendidikan tenaga pendidik harus mengutamakan pembaharuan, inovasi dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa,” katanya.

Peningkatan pendidikan agama dan pendidikan karakter melalui penciptaan lingkungan pendidikan berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan serta penegakan disiplin dalam pengelolaan pendidikan, juga disebut Andika sebagai sebuah keharusan.

Menurutnya, pendidikan karakter merupakan sebuah investasi yang memiliki peranan strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Selanjutnya, kata Andika, perlu dilakukan penyediaan bantuan pendidikan untuk meringankan biaya pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan kepada penduduk tidak mampu atau melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) serta bantuan peningkatan prestasi melalui beasiswa.

“Terakhir, penyediaan guru yang berkualitas dan penempatan yang merata. Hal ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan profesionalisme guru, distribusi dan pemerataan guru, peningkatan kesejahteraan guru, serta revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),” pungkasnya. (*/Faqih)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien