Warga Banten Pasang Spanduk Habib Rizieq dan Usut Tragedi KM 50, Balasan untuk Jenderal Dudung?
SERANG – Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman baru-baru ini yang kembali menyinggung Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar Smith menuai banyak reaksi dari berbagai kalangan.
Bahkan meski narasi Jenderal Dudung terus menjelekkan Habib Rizieq, namun ternyata sejumlah kelompok masyarakat Banten malah menjawabnya dengan memasang spanduk dan baliho bukti kecintaannya kepada Habib Rizieq.
Sejumlah kelompok masyarakat di Banten seperti tertantang dengan sikap Jenderal Dudung, dan kini mulai ikut menyuarakan terkait tuntutan Tragedi KM 50 yang menewaskan 6 lasykar Front Pembela Islam (FPI) agar segera diusut tuntas oleh aparat penegak hukum.
Aksi tuntutan dari masyarakat Banten ini dibuktikan dengan spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab serta wajah 6 orang syuhada lasykar FPI, yang dipasang di sejumlah titik tersebar di berbagai wilayah di Banten.
Bahkan pemasangan spanduk HRS dan syuhada korban KM 50 itu disiarkan lewat video yang beredar di media sosial, pada Minggu 13 Februari 2022.
Selain itu, video juga berisi pernyataan sikap sejumlah kelompok masyarakat di Banten. Seperti di Kabupaten Serang bahkan hingga di Cibaliung, Kabupaten Pandeglang.
Berikut isi pernyataan sikap tersebut;
“Kami masyarakat Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pembantaian 6 lasykar FPI, yang dibantai di KM 50. Dengan ini kami meminta, pelaku pembantaian dan dalang juga aktor intelektualnya agar diadili dengan seadil-adilnya, dihukum seberat-beratnya, sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI. Dan kami meminta stop kriminalisasi ulama dan para aktivis. Takbir Allahu Akbar, Takbir Allahu Akbar,” ujar kelompok masyarakat yang terekam dalam video tersebut.
Ketua Majelis Ilmu Miftahussudur Kabupaten Serang, Ustadz Saidina Ali, menilai sikap Jenderal Dudung yang meski masih memilki darah keturunan Banten, namun berseberangan dengan HRS, disebut tidak akan berhasil mendapatkan simpati dari masyarakat Banten.
“Masyarakat Banten akan semakin simpati dengan Habib Rizieq dan ulama-ulama dari FPI dibanding dengan Jenderal Dudung. Bahkan KSAD kalau sikapnya seperti ini terus berseberangan dengan HRS, saya yakin akan kehilangan dukungan dari masyarakat Banten,” ujar Ustadz Saidina Ali, Minggu (13/2/2022).
“Terbukti sekarang kan, statement Jenderal Dudung kemarin itu langsung dijawab oleh umat Islam di Banten dengan semakin menyemarakkan pemasangan baliho Habib Rizieq. InsyaAllah umat bisa menilai mana yang tulus berjuang untuk bangsa, mana yang untuk jabatan,” imbuh Ustadz asal Anyer, Kabupaten Serang ini.
Sebelumnya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Slamet Maarif juga melayangkan statement keras atas sikap Jenderal Dudung yang terus-terusan menyinggung Habib Rizieq.
PA 212 mencurigai pernyataan Jenderal Dudung itu sebagai cara menutupi ketakutan dan kepanikannya menghadapi laporan di Pusat Polisi Militer AD (Puspomad).
“Patut diduga dia sedang menutupi ketakutan dan kepanikannya menghadapi laporan di Puspomad yang direspons Panglima TNI,” ujar Ustadz Slamet, Selasa (8/2/2022).
“Sekaligus sedang menunjukkan indikasi keterlibatannya dalam kriminalisasi terhadap Habib Rizieq dan Habib Bahar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) melaporkan Jenderal Dudung ke Puspomad terkait pernyataan soal “Tuhan Bukan Orang Arab”.
Seakan memberi jawaban atas laporan Koalisi Ulama terhadap dirinya, KSAD Jenderal Dudung saat membahas isu radikalisme baru-baru ini, malah menyinggung Habib Rizieq dan Habib Bahar.
“Coba kalau Habib Smith itu enggak usah ngomong macam-macam, sudahlah Rizieq juga, pulang dari sana sudah enggak usah macam-macam. Berbuat yang baik, enggak usah ngata-ngatain,” kata Dudung dalam pidatonya di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (7/2/2022) lalu.
Dudung juga menyinggung soal baliho Habib Rizieq yang pernah diturunkannya tidak serta-merta dilakukan tanpa sebab.
“Saya sudah melihat latar belakang, sejarahnya bagaimana Rizieq Shihab itu memberikan ujaran-ujaran kebencian, bahkan mengatakan pimpinan negara kita yang tidak bagus. Saya lihat kenapa enggak ada yang berani, ya?” kata KSAD Dudung Abdurachman. (*/Red)