Warga Malingping Sampaikan Enam Masukan Utama kepada Pemerintah
LEBAK – Dalam rangka menyerap aspirasi ke pelosok daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Ade Hidayat menggelar reses di Desa Bolang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Senin, (26/11/2019) kemarin.
Dalam reses kali ini, Ade menerima berbagai keluhan dari warga. Setidaknya ada 6 keluhan yang diungkapkan oleh warga kepada Ade selaku Wakil rakyat.
Ade Hidayat menjelaskan bahwa, berbagai keluhan dari masyarakat Desa Bolang disampaikan kepadanya. Hal itu dilakukan lantaran warga merasa Ade Hidayat adalah sebagai Kepanjangan tangan dari masyarakat yang bisa mewakili suara-suara masyarakatnya, terutama para konstituen.
Berikut 6 keluhan warga Desa Bolang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak yang disampaikan kepada Anggota DPRD Banten Ade Hidayat:
1. Minimnya distribusi air bersih dsaat musim kemarau melanda. Ini menjadi keluhan utama, karena saat musim kemarau melanda, warga kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Beberapa irigasi sudah terbentuk namun pada saat musim kemarau air tidak mengalir, sehingga menyulitkan masyrakat untuk mendapatkan air bersih.
2. Akses jembatan yang menghubungkan dua Kampung, yakni Kampung Jembatan Kayu dan Cisaat, menjadi keluhan masyrakat selanjutnya karena kondisi jembatan tersebut sudah tidak layak untuk dilewati.
3. Petani keaulitan untuk bercocok tanam. Sebab pengadaan Alsinta (pupuk) susah untuk didapatkan, selain itu juga petani menjadi kebingunan setelah panen, namun tidak ada pasar yang disediakan pemerintah untuk menjual hasil panennya. Keluhan ini merupakan harapan masyarakat terhadap pemerintah, dalam menyediakan jalan usaha tani yang dapat meringankan beban ongkos angkut hasil tani. Tidak hanya itu, petani pun mengeluhkan ketika kualitas hasil panennya tidak sesuai yang diharapkan pasar saat dijual. Di lain sisi banyak sawah di Kampung Cilidah dan Cipeucang ketika memasuki musim penghujan dilanda kebanjiran, sehingga menyebabkan gagal penen. Hal itulah yang diharapakan dari pemerintah untuk segera mendorong pembentukan embung atau penampung air, agar tidak terjadi kebanjiran saat musim hujan.
4. Masih minimnya tenaga pengajar agama, dan sarana prasarana pendidikan di Kampung Lebak Peundeuy, Cisaat, dan Babakan Laban. Pasalnya pendidikan agama menjadi prioritas utama bagi masyarakat setempat, ini menjadi kekhawatiran masyarakat ketika infrastruktur pendidikan agama tidak tersentuh oleh pemerintah.
5. Masyarakat tidak ingin menjadi pengangguran, untuk itu masyarakat mengharapkan adanya sebuah lembaga keahlian yang dinaungi oleh pemerintah, untuk menjadikan sebuah wadah pelatihan bekerja maupun berwirausaha.
6. Yang terakhir, masyarakat mengeluhkan akses penerangan jalan dari satu desa ke Dldesa lainnya. (*/Qih)