CILEGON– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi akan terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 21 – 22 Mei 2020 di wilayah Provinsi Banten. Itu dikarenakan adanya peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Serang, Tarjono mengatakan, pada saat ini beberapa wilayah Provinsi Banten sudah memasuki masa peralihan musim yang ditandai sering terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang disertai petir.
Dalam rilisnya, BMKG menuliskan jika peringatan dini cuaca ekstrem akan terjadi di hampir semua wilayah Indonesia. Namun, untuk Provinsi Banten disebut berpotensi terjadi antara tanggal 21 – 22 Mei 2020.
Dicontohkan, hujan lebat yang terjadi di Cilegon dan Kota Serang hingga menyebabkan kedua daerah tersebut sempat dilanda banjir dikarenakan adanya sirkulasi Eddy. Adanya hal tersebut, lanjut Tarjono, membentuk atmosfer berupa pusaran angin dengan durasi harian. Sehingga cenderung turun hujan dengan intensitas tinggi.
“Kejadian hujan lebat di Serang kemarin dikarenakan sirkulasi Eddy di Selat Karimata dan daerah tekanan rendah (L 1006) di barat Lampung yang mengakibatkan terfokusnya massa udara ke wilayah Laut Jawa bagian barat, sehingga berpotensi tumbuhnya awan konvektif,” ungkapnya, Rabu (20/5/2020).
Namun, ditegaskannya, jika dinamika atmosfer dan pertumbuhan awan memiliki sifat yang dinamis. Untuk itu, kejadian cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Cilegon dan Kota Serang beberapa waktu lalu bisa saja kembali terjadi atau bergeser ke wilayah lain.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada tetapi tetap untuk tidak panik. Disarankan, agar masyarakat selalu mengupdate informasi yang disampaikan oleh BMKG. Serta melakukan klarifikasi jika mendapatkan informasi-informasi yang belum jelas asal usulnya.
“Waspada tapi jangan panik. Update info BMKG. Dan silahkan klarifikasi jika mendapat berita tentang peringatan dini agar tidak menimbulkan keresahan,” tukasnya. (*/YS)
