Dahlan Iskan: Saya Akan Ikuti Alur dan Akhir Cerita dengan Ikhlas

SURABAYA – Sejumlah sesepuh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), Sabtu (25/3) mengunjungi mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (DI) di rumahnya di Surabaya.

DI menyambut hangat kehadiran Hidayat Kusdiman (Mantan Sekjen PKB PII) yang datang bersama Ibrahim Fadhil, Rasyid Muhammad dan Surahman.

Dengan jamuan sederhana tapi sangat akrab dan penuh kekeluargaan, DI membawa rombongan sesepuh KB PII ngobrol santai di pelataran belakang rumahnya yang asri, kawasan Ketintang, Surabaya.

Dahlan Iskan menceritakan tentang kegiatan sekarang di bidang dakwah khususnya untuk menghidupkan kembali pesantren milik keluarga besar yang pernah berjaya awal kemerdekaan tetapi pada tahun 1948 para kyainya dibantai oleh PKI sebagaimana pernah ditulis dalam buku “Lubang-Lubang Pengkhianatan” yang diterbitkan oleh Jawa Pos.

“Alhamdulillah sekarang pesantrennya terus berkembang dan menjadi 125 pondok pesantren​ yang dibangun, dua diantaranya bertarap internasional dengan santri 25 ribu orang”, ujarnya.

Ketika masih menjabat sebagai Menteri BUMN, DI memang bercita-cita mengembangkan pesantren modern bertaraf internasional di Kediri, disamping pesantren milik keluarga yang sudah ada di Magetan.

KPU Serang Daftar Calon

Pesantren internasional tersebut mengadaptasi kurikulum pesantren Al-Irshad Internasional di Singapura. Al Irshad adalah pesantren modern yang terhubung dengan University of Cambridge Inggris.

“Saya bermimpi semua anak di Indonesia bisa Bahasa Inggris sejak kecil. “Jangan kayak saya nggak bisa Bahasa Inggris”, kata DI.

Ia juga menceritakan tentang kehidupan sehari hari sebagai tahanan kota tapi tidak menyurutkan semangat dan ghiroh dalam mendakwahkan Islam dan kepedulian terhadap pendidikan bangsa.

DI juga merasa ada yang mencari-cari terus kesalahannya. Kasusnya seolah-olah tidak akan berhenti sampai di sini, ketika satu kasus selesai tanpa bukti maka akan dicari lagi kasus lain yang bisa membawanya ke jeruji penjara.

Mengadapi semua itu, DI menyatakan akan mengikuti alur cerita dan menerima dengan ikhlas apa yang akan terjadi nanti. “Saya akan ikuti alur dan akhir cerita dengan ikhlas”.

Di akhir pertemuan, Hidayat Kusdiman berharap DI dapat menerima kasusnya dengan kuat, sabar dan istiqomah.(*)

 

 

 

Sumber: kanigoro.com

DPRD Cilegon Sumpah Pemuda
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien