CILEGON – Keberadaan Gudang PT Pratama Galuh Logistic (PGL) yang berada di Link Tegal Wangi Tengah RT 01/01 Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, dikeluhkan oleh warga, karena selain berada di tengah-tengah pemukiman warga, aktivitas kerja disana juga kerap menimbulkan kebisingan pada malam hari.
Sebenarnya sudah ada surat perjanjian bermaterai 6000 antara Maman Rohman, Direktur PT PGP sekaligus PT PGL, dengan warga sekitar yang diketahui dan ditanda tangani oleh Lurah Rawa Arum dan disaksikan beberapa tokoh masyarakat setempat. Dimana salah satu poinnya dinyatakan PT PGP dan PGL akan mengutamakan keamanan, keselamatan dan kenyamanan warga sekitar.
Baca Juga : Tak Berizin, Usaha Pengolahan Kulit Hewan di Rangkasbitung Dikeluhkan Warga
Namun surat perjanjian yang berkekuatan hukum tersebut dianggap bagai angin lalu, seakan diabaikan oleh pihak perusahaan tersebut.
Pasalnya, aktivitas kerja pada malam hari kerap menimbulkan kebisingan sehingga dikeluhkan oleh warga setempat, seperti diungkapkan oleh Novan di akun Facebooknya pada Senin (28/8/2017) dinihari tadi.
“Tolong buat pool pgp yang di Tegal Wangi jangan ada aktivitas malam karena mengganggu banget ini apalagi ada anak bayi, kaget dan nangis terus… Persisnya rumah disebelah..save pgp
Tolong ini kampunh bukan kawasan industri pak,” tulis Novan.
Dan saat ditemui Fakta Banten di kawasan Rawa Arum, Novan membenarkan keluhannya di akun Facebooknya bahkan menunjukan surat perjanjian warga dengan PT PGP atau PT PGL.
Keluhan akan keberadaan gudang logistik PGL yang berada di tengah pemukiman warga juga diutarakan oleh Ahmad, pemuda setempat.
Ahmad menganggap adanya gudang PGL yang menyebabkan banjir di wilayah pemukiman warga saat musim hujan, beberapa bulan yang lalu.
“Saya kira pondasi dan tembok-tembok kokoh PGP itu yang menyebabkan banjir disini beberapa bulan yang lalu. Heran saya kok bisa ada gudang industri di tengah pemukiman padat, bagaimana sih kajian perizinannya?” keluh Ahmad.
Saat coba konfirmasi kepada manajemen perusahaan tersebut, pihak Security PT PGL membenarkan bahwa pada malam tadi ada aktivitas bongkat muat Kopsteel.
“Iya semalam ada aktivitas bongkar muat Kopsteel, tapi itu juga tidak setiap hari kang. Kalau untuk tanya yang lain saya tidak tahu takut salah omong mending ke kantor PGP bosnya disana,” ujar security yang tak bersedia disebut namanya ini.
Ketika Fakta Banten mendatangi PT PGP, Syarif, selaku Danru Security mengatakan bahwa pimpinan perusahaannya Maman Rohman, sedang berada di Singapura untuk berobat.
“Bosnya nggak ada pak, lagi sakit berobat ke Singapura. Kalau manajer lagi rapat di PLN. Nanti saya sampaikan ke pihak manajemen,” ujar Syarif.
Sementara, Saptuji Aziz, Lurah Rawa Arum saat dikonfirmasi di kantornya membenarkan adanya keluhan warga tersebut.
“Iya itu benar, warga juga pernah mengadu ke saya dan mengeluhkan itu,” ujarnya kepada Fakta Banten, Senin (28/8/2017).
Namun saat ditanyakan soal perizinan akan keberadaan PT PGP dan PGL di Kelurahan Rawa Arum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cilegon, Lurah yang mengaku baru menjabat satu tahun di Kelurahan Rawa Arum ini tidak mengetahui.
“Kalau soal perizinan sesuai tidaknya dengan RTRW saya tidak tahu, kan saya baru setahun disini. PGP kan sudah bertahun-tahun. Mungkin Pak Jajat (Lurah sebelumnya) yang tahu,” pungkasnya. (*)