SERANG – Warga Desa Terate yang berada di tiga Kampung, yakni Walikukun, Kerandan dan Terate mengeluhkan kiriman limbah dari Cilegon yang menyebabkan tercemarnya air Sungai Terate yang melintasi wilayahnya.
Kondisi air yang kotor dan berbusa pada Sungai Terate ini sempat diterima redaksi faktabanten.co.id Minggu (2/8/2018) sore.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua RT 02 Kampung Krandan, Jahruni, yang mengatakan fenomena kotornya air Sungai Terate kerap terjadi saat debit air meningkat pasca hujan.
“Air jadi muntuk (berbusa-Red), setelah abis hujan aja muntuk mah. Iya kaya air sabun dari perumahan,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (2/8/2018) malam.
Pihaknya juga mengeluhkan air yang mengalir di wilayahnya yang merupakan air kiriman dari Kota Cilegon yang bermuara ke laut Teluk Banten. Dan karena banyak mengandung limbah rumah tangga di dalamnya, air sungai sudah tidak bisa digunakan lagi oleh warga di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
“Sudah tidak ketampung keluhan warga karena kotornya air sungai. Kami sudah lapor sana sini,
Sejak ada Bendungan Air yang masuk wilayah Cilegon sungai jadi kotor, warga tidak bisa nyuci dan mandi lagi di sungai,” ujarnya.
“Kita juga sempat mau demo, ada juga warga yang mau jebol itu Bendungan, tapi karena katanya beda wilayah, ya kita masih sabarin saja. Kami khawatirnya limbah mengandung penyakit, kaya dari RSUD Cilegon dan Rumah Potong Hewan itu, ada warga kami yang kecebur langsung gatal-gatal,” imbuhnya.
Dari pantauan langsung, aliran Sungai Terate yang berasal dari beberapa anak sungai yang ada di Kota Cilegon ini, memang tidak ada yang busa. Dan menimbulkan busa setelah terjadinya golakan air yang jatuh dari Bendungan yang berada di Link. Semendaran, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Jombang.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Ujang Iing belum bisa dikonfirmasi. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2513964″]