Edelweiss, Keabadian Cinta Dalam Film Terbaru Komunitas Kremove Picture

Dprd ied

CILEGON, FB – Kremove Picture dipenghujung tahun 2016 kemarin, merilis film terbarunya bertajuk pergaulan bebas remaja Kota Serang. Gala Premier dilaksanakan di Sambara Resto Kota Serang, Jumat malam 30 Desember 2016.

Dibalut dengan drama romance, film arahan sutradara Darwin Mahesa berjudul ‘Edelweiss’ ini menyajikan film yang berbeda dengan film Kremove Picture lainnya.

Sepanjang pemutaran film Edelweiss dengan durasi 30 menit, menampilkan Cici Widi sebagai Edel dan Ade Kurniawan sebagai Uwais, menyajikan kisah percintaan anak muda modern Kota Serang.

Berawal dari rasa kagum Uwais kepada Edel yang sedang menari bersama temen-temannya membuat Uwais jatuh cinta. Dalam cerita film ini, entah bagaimana cara menaklukan hati Edel, tiba-tiba saja dalam alur cerita Edel dan Uwais sudah menjadi sepasang kekasih.

Salah satu adegan romantis dalam film ini, yaitu ketika Uwais bersumpah dibawah mercusuar 0 KM Anyer – Panarukan.

“If anything happens to you, I will go crazy! (Jika sesuatu terjadi denganmu, aku akan gila!),” ucap aktor dalam dialognya.

dprd tangsel

Masa-masa indah percintaan Edel dan Uwais turut didukung dengan sejumlah tempat wisata menarik di Kota Cilegon, Jalan Lingkar Selatan, Anyer, Hutan Perhutani Carita, dan sebuah tempat wisata waterpark di Pantai Carita.

Hingga kebahagiaan cinta mereka mengalami kejadian tragis, usai melakukan hubungan sex ditenda kemah, Edel mengalami pendarahan yang amat hebat. Rupanya Edel mengidap sakit Kanker Serviks stadium akhir. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, nyawa Edel tidak dapat ditolong.

Rasa cinta yang berlebihan yang dimiliki Uwais kepada Edel, membuat jasad tubuh Edel tidak rela dimakamkan. Uwais bahkan menyimpan jasad tubuh Edel di kamar apartemennya. Tubuh yang sudah tidak bernyawa itu tetap utuh dengan selalu diolesi zat pengawet formalin. Hingga kemudian, tindakan Uwais menyembunyikan Edel diketahui dan berhasil diamankan pihak kepolisian.

Film teranyar Darwin Mahesa ini, berdasarkan pandangan wartawan cukup menarik. Teknologi sinematografi tampil sangat baik dengan sistem pengambilan gambar, tata cahaya, editing, dan musik sangat apik untuk dikemas. Hanya saja eksplor kemampuan acting pemeran utama dalam film ini belum terbentuk emosi yang kuat di masing-masing karakter.

Namun, film yang memunculkan beberapa adegan fulgar ini cukup baik untuk menantang Darwin agar dapat membuat film yang lebih berbeda.

“Film ini terinspirasi dengan banyaknya pergaulan bebas anak muda di Kota Serang. Kita juga ingin memberi tahu bahaya penyakit kanker serviks mengancam bagi perempuan,” kata Darwin yang baru saja mendapatkan beasiswa film di New Zealand. (*)

Golkat ied