Aktivis Soroti Dugaan Penggelembungan Data EMIS di Lingkungan Kemenag Lebak

Hut bhayangkara

LEBAK – Galih Januar Pamungkas mantan ketua Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) Menilai Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak lemah dalam pengawasan.

Hal ini terkait temuannya terkait dugaan penggelembungan data Education Management Information System (EMIS) siswa.

“Sebelumnya pada tahun lalu kami pernah audiensi dengan pihak Kemenag, soal adanya dugaan oknum Kepala Sekolah yang menggelembungkan data siswa, kami anggap masalah ini sudah beres ternyata masih ada saja hal tersebut terjadi,” ungkapnya, Selasa, (2/2/2021).

Penggelembungan data siswa berdasarkan perbandingan data didalam EMIS berbeda dengan data yang berada didalam absen.

”Perbedaan yang ada bisa mencapai setengahnya dari data siswa yang tercantum diemis dengan dana bos yang diterima oleh sekolah, bahkan ada sekolah yang tidak berjalan namun diduga datanya masih aktif,” bebernya.

Loading...

Galih pun menuturkan penemuannya ini hampir 90 persen.

“Untuk data kita baru 90 persen dan baru beberapa sekolah, ditemukan pada EMIS terdapat jumlah 158 siswa dan diabsen hanya 85 siswa.” tuturnya.

Ditemui di kantornya Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Lebak, Ahmad Firdaus menegaskan, bahwa persoalan tersebut yang terjadi di tahun lalu sudah beres melalui audiensi dan disaksikan oleh pihak yang berwajib.

“Persoalan yang tahun kemarin sudah beres dengan cara audiensi dan disaksikan oleh pihak yang berwajib” ujarnya.

Adapun ada tuduhan Kembali, kami siap menunggu pembuktiannya, sekolah mana saja yang sudah melakukan penggelembungan data siswa dan jikalau tidak ada pembuktian itu namanya hoaks serta kami siap menindak tegas hal tersebut.

“Pihak kami siap menunggu pembuktian dari hal yang dituduhkan karena jangan sampai ada hoaks serta kami siap menindak tegas kepala sekolah yang melakukan penggelembungan data siswa,” pungkasnya.(*/TK)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien