Baru Dibangun, Jalan Sawarna-Ciawi Lebak Sepanjang 2,1 KM Kembali Rusak
LEBAK – Peningkatan kapasitas jalan Hotmix Sawarna-Ciawi yang menjadi akses vital jalur transportasi pariwisata Pantai Sawarna Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, sepanjang 2,1 KM yang bersumber dari anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) APBD Lebak tahun anggaran 2017, diduga kurang berkualitas.
Baru beberapa bulan selesai dibangun, kini jalan tersebut kembali berlubang dan rusak.
Kerusakan di bagian tepian kanan dan kiri pelebaran badan jalan tampak terlihat di beberapa titik di sepanjang 2,1 KM ruas jalan ini. Padahal masih seumur jagung usia perbaikan dan pelebaran jalan yang menelan anggaran Rp 2,8 Miliar ini.
Diketahui pekerjaan ruas Jalan Sawarna-Ciawi Kecamatan Bayah – Cilograng dikerjakan oleh CV Pasir Bungur Raya dengan nilai Rp 2,861.000.000 dan selesai pekerjaan sekitar akhir tahun 2017 lalu.
Kini kerusakan yang terjadi dinilai akibat kurangnya kualitas pembangunan yang mana pelebaran jalan dengan penambahan volume 2 meter (eksisting) menjadi 5,5 meter, total lebar jalan ini diperkirakan tidak dilakukan pengerasan dengan benar, akibatnya timbunan pengerasan dalam pelebaran tersebut kembali amblas.
Akibatnya hotmix yang terpasang di atas timbunan pengerasan pelebaran badan jalan tersebut kembali mengalami keretakan dan hasilnya jalan kembali berlubang.
Dikatakan Sumardi, salah satu aktifis Lebak Selatan, kinerja kontraktor proyek yang terkesan tidak melakukan pembangunan dengan standar kualitas yang benar sehingga mengakibatkan jalan tak mampu bertahan lama.
“Anggarannya cukup besar untuk jalan sepanjang itu, hasilnya sekarang baru beberapa bulan jalan kembali rusak, apalagi tampak terlihat kerusakan didominasi di bagian samping kanan dan kiri badan jalan yang merupakan timbunan dan perkerasan bari (Eksisting),” ujar Sumardi saat tengah melakukan pemantauan di ruas Jalan Sawarna-Ciawi Kecamatan Bayah – Cilograng, Sabtu (19/5/2018).
Sumardi mengamati kerusakan di bagian samping-kanan dan kiri yang merupakan (eksisting) pelebaran badan jalan tidak dilakukan pemadatan dengan benar, akibatnya lapisan aspal hotmix di bagian Eksisting tersebut kembali amblas saat terinjak kendaraan, akibatnya jalan kembali dipenuhi retakan dan lubang-lubang yang membahayakan pengendara.
“Kami berharap pemerintah daerah khususnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Kabupaten Lebak melakukan audit di ruas jalan tersebut yang menelan anggaran Rp 2,8 Miliar di sepanjang 2,1 KM Ruas Jalan Sawarna-Simp. Ciawi Kecamatan Cilograng,” tandas Sumardi kepada wartawan.
Diketahui, pada tahun 2017 lalu, Pelebaran Jalan Cibayawak – Ciawi (Sawarna – Ciawi) sepanjang 2,1 KM dimulai dari STA 14+400 – 16+500 dengan lebar 5,50 M Kecamatan Bayah – Cilograng dengan anggaran Rp 2.861.246.000 dibangun oleh CV. Pasir Bungur Raya.
Pantauan wartawan saat melakukan monitoring terlihat kerusakan berupa keretakan dan berlubang yang hampir merata terlihat di bagian tepi kanan dan kiri yang merupakan bagian eksisting atau pelebaran jalan tersebut. Sejauh ini belum ada pihak yang dapat dikonfirmasi baik dari DPUPR Kabupaten Lebak maupun kontraktor terkait selaku pelaksana proyek tersebut. (*/Sandi)