Dampak Tambang Pasir di Cimarga, Jalan Raya Rangkasbitung-Leuwidamar Mirip Kubangan Kerbau

DPRD Pandeglang Adhyaksa

 

LEBAK – Tampak dalam sebuah video yang beredar, seorang pria sedang sebuah mobil dump truck yang bermuatan pasir dengan kondisi yang masih basah.

Kejadian itu terjadi sekira pukul 04.47 Wib, Senin (26/2/2024).di Jalan Raya Leuwidamar, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.

“Kondisi muatan pasir dalam keadaan basah, ini diduga berasal dari lokasi (tambang pasir) milik bos Hengki. Truk truk ini yang berhenti di bahu jalan penuh dengan muatan pasir basah ternyata,” kata seorang pria dalam rekaman video yang diterima Fakta Banten.

Ditelusuri lebih lanjut, ternyata video itu direkam oleh seorang pria yang akrab disapa Yudistira.

Ia merupakan seorang aktivis anti korupsi sekaligus ketua dari Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (LSM Baralak Nusantara),

Tak hanya sekedar merekam mobil dump truk yang ada di bahu jalan. Akan tetapi, dalam video itu nampak seorang sopir dump truk yang diketahui bernama, Billi tengah diwawancarai oleh aktivis tersebut.

Loading...

“Pak ini ngambil pasir dari mana pak lokasinya.? Dari lokasi bos Hengki yahh,” kata Yudi saat bertanya kepada Billi salah seorang supir dump truk.

Pada saat dilakukan konfirmasi ke para sopir dump truk itu. Kata dia, harga pasir dengan muatan full (satu bak) mobil dump truk itu dibanderol seharga Rp850 ribu.

“Sehari bisa berapa rit Pak.? Oh, dua rit. Dan setahu bapak, semalam biasanya suka ada berapa mobil pak.? ” tanya Yudistira.

Yudistira mengungkapkan, dalam semalam kurang lebih sekitar 10 mobil dump truk yang memuat pasir di lokasi tersebut, untuk diangkut ke luar daerah.

“Tahu nggak bapak, kalau muat pasir basah itu tidak dibolehkan.? Dengan sedikit kebingungan sang supir menjawab tidak tahu,” katanya.

Diketahui, Kecamatan Cimarga merupakan salah satu daerah yang dikelilingi banyaknya perusahaan tambang pasir. Dampak dari pertambangan pasir tersebut membuat Jalan Raya Rangkasbitung-Leuwidamar hancur, dan berlubang.

Tidak hanya sampai di situ saja, pada saat turun hujan jalan pun berubah mirip kubangan kerbau yang dipenuhi dengan lumpur dan pasir dari tambang yang mengalir ke jalan. Tentu hal tersebut merugikan warga atau para pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalan tersebut.
(*/Yod/Aji)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien