LEBAK – Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak telah menerima 700 proposal usulan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sepanjang tahun 2018-2019. Pernyataan itu disampaikan Kepala Seksi PJU Dishub Lebak E Suhendar di ruang kerjanya.
“Proposal usulan PJU sudah masuk 700-an. Sepanjang bulan April 2018 hingga 2019,” kata Suhendar, Rabu (13/3).
Menurutnya, sebanyak 700 proposal yang masuk berasal dari 28 kecamatan. Namun tidak semua pengajuan dapat direalisasikan.
“Tahun ini anggaran pemasangan hanya untuk 100 titik. Sehingga ada 600 titik tidak dapat direalisasikan,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan pimpinan terkait titik mana saja masuk skala prioritas pemasangan. Berdasarkan hasil rapat berikut pemangku kebijakan tingkat kecamatan diputuskan pemasangan PJU terbagi dalam dua bagian.
“Dari 100 titik itu sebanyak 40 titik mendukung kepariwisataan dan 60 titik dibagi sesuai kebutuhan prioritas,” katanya.
Suhendar menambahkan, tidak dapat terpenuhinya usulan PJU karena memang anggarannya terbatas. Termasuk anggaran pemeliharaan PJU juga terbatas.
“Tahun ini anggarannya sebesar Rp 300 jutaan. Itu juga berikut untuk gaji pegawai honor,” katanya.
Suhendar mengungkapkan, anggaran terbatas tak menyulutkan pelayanan. Pihaknya akan tetap semangat bekerja selama memang ada solar untuk kendaraan.
“Selama solar ada maka kita jalan terus dengan wilayah kerja meliputi 28 kecamatan,” katanya.
Suhendar mengungkapkan, jumlah PJU masuk dalam data pemeliharaan sebanyak 3.018 titik. Pada tahun ini akan dipasang 100 titik.
“Berarti total ada 3.118 titik se Lebak. Sementara anggaran belanja pemeliharaan itu untuk kebutuhan 300 titik,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Keselamatan Lalu-lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak Azis Ali Rosyid menuturkan, pengajuan proposal PJU tidak semuanya dapat terealisasikan tahun ini.
“Kita prioritaskan yang memang masuk skla prioritas. Dari 100 titik, sebanyak 40 titik dipasang di tempat wisata sesuai visi bupati mejadikan Lebak sebagai destinasi wisata nasional,” katanya (*/sandi)
