Geruduk Kantor BPBD, Mahasiswa Minta Evaluasi Penanganan Bencana di Lebak

Dprd

LEBAK– Puluhan mahasiswa dan pelajar melakukan aksi demonstrasi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, di Jalan Komplek SD Pasirtariti, Kelurahan Rangkasbitung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jum’at (25/9/2020).

Puluhan aktivis pemuda itu terdiri dari berbagai Organisasi Kemahasiswaan dan pelajar diantaranya yakni Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala PW Rangkasbitung), Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Lebak, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Lebak.

Dalam aksinya, mereka meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui BPBD Lebak untuk mengevaluasi penanganan bencana di Kabupaten Lebak.

“Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lebak beserta BPBD lebak untuk mengevaluasi besar-besaran tentang penangan pasca bencana awal tahun 2020,” kata Korlap aski Muhamad Wahyu.

Wahyu mengatakan, Pemkab Lebak saat ini masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) besar untuk memikirkan nasib warga di 6 Kecamatan yang menjadi korban pada bencana banjir bandang yang terjadi pada awal tahun 2020 lalu. Katanya, diatara para korban terdampak banjir bandang tersebut sebagian masih belum memiliki tempat tinggal yang layak sehingga masih menempati Hunian Sementara (Huntara).

Sankyu rsud mtq
Dede pcm hut

Selain itu, para korban bencana juga masih belum mendapatkan haknya yakni bantuan Dana Tunggu Hunian (DTH), dan Stimulan yang telah dijanjikan oleh Pemerintah. Untuk itu, Wahyu meminta Pemkab dan BPBD Lebak dapat menyelesaikan berbagai peryaratan administrasi guna mempercepat penyaluran bantuan baik DTH, dan Stimulan yang telah menjadi hak para korban terdampak bencana.

” Kita harap hak para korban terdampak bencana ini dapat segera terealisasi, jangan hambat dengan persyaratan administrasi yang terbelit-belit,” harapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak Ajis Suhendi mengatakan, untuk bantuan DTH sendiri saat ini sudah mulai tersalurkan ke rekening masing-masing korban terdampak bencana di dua Kecamatan yakni Maja dan Curugbitung melalui bank penyalur. Ia menargetkan, untuk 4 Kecamatan lainnya, DTH akan mulai tersalurkan pada 28 September 2020.

Dan untuk bantuan dana stimulan, kata Ajis, pihaknya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah melakukan verifikasi dan validasi calon penerima bantuan stimulan yang senilai Rp. 10 juta untuk korban terdampak bencana yang rumahnya mengalami rusak ringan, Rp. 25 juta untuk rusak sedang, dan Rp. 50 juta untuk rusak berat.

“Persyaratan administrasi telah kami lengkapi, InsyaAllah pada tanggal 28 nanti dapat mulai disalurkan untuk 4 Kecamatan lagi,” pungkasnya. (*/Red)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien