Gerindra

Harga LPG 3 Kg di Lebak Tidak Seragam, Pengecer Dibatasi 10 Tabung Per Hari

 

LEBAK– Warga dan pengecer gas LPG 3 kg di Kabupaten Lebak dihadapkan pada persoalan terkait harga jual dari pangkalan yang tidak seragam.

Selain perbedaan harga yang cukup mencolok di berbagai wilayah, kebijakan yang membatasi pengecer hanya boleh menjual maksimal 10 tabung per hari semakin memperumit situasi.

Sejumlah pengecer mengaku bingung dengan harga LPG 3 kg yang tidak seragam saat mereka membeli dari pangkalan.

Meskipun seharusnya mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, nyatanya ada pangkalan yang menjual dengan harga lebih tinggi.

HUT Gerindra Atas

Aturan itu, diatur dalam Perbub No.3 Tahun 2023 yaitu harga zona 1 Rp.19.000 dan zona 2 Rp 19.500

“Saya biasa beli di pangkalan dengan harga Rp18.000 per tabung, tapi di tempat lain ada yang menjual Rp 20.000 bahkan sampai Rp21.000. Ini membuat harga jual ke konsumen semakin tinggi dan kami yang kena komplain,” ujar Fajar (38), seorang pengecer di Kecamatan Rangkasbitung, Selasa, (4/2/2025)

Kondisi ini menyebabkan harga jual di tingkat pengecer bervariasi, mulai dari Rp 22.000 hingga Rp 30.000 per tabung, tergantung dari harga yang mereka dapatkan dari pangkalan.

Gerindra tengah

Selain perbedaan harga, kebijakan baru yang membatasi pengecer hanya boleh menjual maksimal 10 tabung LPG per hari membuat pasokan semakin sulit didapatkan oleh masyarakat.

Akibatnya, warga sering kali kehabisan stok dan harus mencari dari satu pengecer ke pengecer lain.

“Saya pernah keliling cari LPG, tapi banyak pengecer bilang sudah habis karena mereka cuma boleh jual 10 tabung sehari. Kalau gini caranya, kami warga kecil yang kesulitan,” keluh Siti (42), warga Kecamatan Cibadak.

Banyak pengecer mengaku kebijakan ini membuat mereka sulit memenuhi permintaan masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari pangkalan.

Kondisi ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Pengamat ekonomi daerah, Dedi Supriadi, menilai kebijakan pembatasan penjualan ini harus dievaluasi agar tidak semakin membebani warga.

“Jika pengecer dibatasi hanya 10 tabung per hari, maka otomatis akan terjadi kelangkaan di tingkat konsumen. Sementara harga dari pangkalan yang tidak seragam juga menimbulkan masalah. Pemerintah harus turun tangan untuk memastikan kebijakan ini tidak merugikan masyarakat,” ujarnya.

Dedi menambahkan bahwa distribusi LPG harus lebih transparan dan pengawasan terhadap harga di pangkalan harus diperketat agar tidak ada pihak yang memainkan harga di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Masyarakat berharap ada solusi nyata dari pemerintah daerah agar gas LPG 3 kg bisa lebih mudah didapatkan dengan harga yang wajar.

Jika perbedaan harga dan pembatasan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan muncul praktik penimbunan yang semakin memperburuk situasi. (*/Sahrul).

KPU Pandeglang Penetapan Pemenang Pilkada
Gerindra bawah berita
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien